Mohon tunggu...
Angreni Efendi
Angreni Efendi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya (ingin) mandiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Kecil untuk Indonesia Besar

22 November 2014   08:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:09 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Temanya #aksiuntukindonesia ya? Saya masih muda belum banyak merasakan pahit manisnya kehidupan. Belum banyak beraksi untuk Indonesia, jujur.

Tapi akhir-akhir ini saya lagi sering “beraksi” dalam hal kecil sih, mau tahu dalam hal apa? Eitss tunggu dulu hahaha. Karena tahun ini saya gak kuliah, otomatis tahun ini harus nganggur.

Kan nganggur tuh gakada kesibukan yang cukup berarti. Aktifitas sehari-hari sih lebih banyak di lingkungan rumah. Di lingkungan rumah saya tuh banyak anak-anak kecilnya, kebanyakan anak SD, bocah-bocah semua. Tiap sore terkadang mereka nongkrong alias main-main versi anak kecil depan rumah. Pas depan rumah.

Dari kebiasaan mereka itulah aksi ini muncul. Pas waktu itu saya lagi duduk-duduk depan teras rumah, eh salah satu dari mereka, namanya Dilla, nanya kayak gini, “Kak, bisa matematika tidak?” Hahaha saya pikir ini bocah ngeledek atau apaan sih. Saya jawab, “Kenapa emang? Mau minta bantuan?” Habis itu saya panggil si Dilla masuk rumah sama beberapa temannya. Saya lihat buku tugasnya, dia ada pr matematika, tentang luas dan keliling bangun datar.

Saya baca soalnya, cakar-cakar dan ya dapat jawabannya. Trus saya jelasin ke mereka, gak adil kan kalau cuma saya yang kerjain, trus mereka cuma terima beres gitu? Hahaha itu bukan diajarin tapi dibuat makin bodoh. Gak sampai 20 menitan saya udah selesai ajarin mereka.

Sebelum mereka keluar rumah, salah satu dari mereka ngomong, “Kak, besok-besok kalau ada pr apapun kita datang kesini lagi ya?”. Saya cuma jawab iya datang aja. Pede banget yah para bocah itu, kalau bukan tetangga tuh udah saya mintain ongkos ngajar deh hahaha. Gak kok, becanda doang.

Dan akhirnya apa, mungkin karena mereka pikir saya kasi hati kali ya, jadinya dua hari kemudian mereka datang lagi. Ini bukan pr matematika lagi tapi bahasa inggris. Ya untung saya masih bisa kerjain, dan gak lupa slalu jelasin ke mereka tentang cara-caranya, bukan cuma jawaban aja, mereka juga butuh penjelasan. Gak boleh instan dong.

Ya seperti biasa setelah pr-nya selesai mereka pulang, dan slalu dengan ucapan perpisahan, “Kak, besok-besok kita datang lagi ya”. “Iya iya datang aja”, saya cuma jawab kayak gitu doang. Ya setelah mereka keluar pagar, saya pikir iya ya kalau saya bisa kenapa gak. Hitung-hitung bisa cerdasin anak orang. Diajarnya juga baik-baik bukan ajaran sesat kok. Lagipula saya lagi gak ada kesibukan kan? Ya mending ngelakuin hal yang ada manfaatnya buat orang lain.

Dan sudah hampir sebulan ini mereka rajin datang ke rumah saya. Kayaknya mereka ketagihan tuh hahaha. Ya menurut saya tugas saya tuh bantu mereka supaya bisa lebih pintar dalam pelajaran-pelajaran yang mereka kurang mengerti. Gak ada ruginya kok? Kan hitung-hitung bisa cerdasin anak orang, anak Indonesia tuh.

Nah pas buka kompasiana ternyata ada blog competition tentang #aksiuntukindonesia dan saya pikir apa yang saya lakuin kurang lebih sebulan ini termasuk aksi untuk Indonesia, khususnya anak-anak Indonesia.

Ya harapan saya sih semoga kita semua bisa saling bantu, apalagi kalau kita bisa kenapa nggak, iya kan? Semoga kita juga bisa “melakukan aksi” yang lebih besar lagi buat negara kita ini, Indonesia.

Bukan beraksi dengan cara turun di jalanan, lempar-lemparan batu, bakar ban, teriak sana sini Cuma karena beda pikiran sama pemerintah, serang sana serang sini. Bukan, bukan itu. Itu bukan aksi untuk membawa Indonesia jadi lebih baik tapi aksi untuk kehancuran bangsa.

Iya disitu saya sadar, gak peduli aksinya sekecil apapun yang penting bisa membawa kebaikan atau perubahan positif buat bangsa maka itulah yang patut disebut #aksiuntukindonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun