Mohon tunggu...
anggun agustina
anggun agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani Fakultas Illmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi Ilmu Pemerintahan

Saya Mahasiswa aktif semester 6 Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Jenderal Achmad Yani. Memiliki minat besar dalam menulis artikel yang membahas isu-isu pemerintahan, kebijakan publik, dan dinamika sosial politik. Aktif di berbagai media sosial seperti Instagram dan TikTok sebagai ruang berbagi informasi, edukasi, dan opini. Percaya bahwa tulisan adalah jembatan perubahan dan sarana menyuarakan perspektif generasi muda. Semoga bisa menebar makna dan membuka diskusi sehat lewat Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia 2025 : Menuju Negara Keluarga?

5 Agustus 2025   18:50 Diperbarui: 5 Agustus 2025   18:49 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahun 2025 belum habis, tapi arah politik Indonesia sudah mulai terllihat jelas, kekuasaaan makin terkonsentrasi, tapi bukan pada satu ideologi melainkan pada satu keluarga. Dari pusat hingga daerah, dari eksekutif hingga legislatif, makin banyak nama yang muncul bukan karena rekam jejak, melainkan karena garis keturunan.

Lalu publik bertanya

Apakah ini demokrasi ?

Atau kita sedang perlahan-lahan berubah menjadi "Negara Keluarga", di mana jabatan diwariskan, bukan dipilih berdasarkan kemampuan ?

Dari Politik Rakyat ke Politik Keturunan

Dulu, ketika reformasi bergema di akhir 90 -an, harapan besar muncul politik akan lebih terbuka, kekuasaan bisa diakses oleh siapa pun yang mampu, bukan yang punya hubungan darah. Tapi hari ini, kita menyaksikan "Kebalikanny"

Coba perhatikan

- Anak pejabat jadi calon kepala daerah

- Saudara kandung duduk di kursi legislatif

- Menantu atau Ipar menduduki posisi strategis di pemerintahan dan BUMN

- Bahkan, proses politik sering hanya jadi formalitas untuk melegitimasi orang-orang yang "sudah dipilih dari dalam" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun