Mohon tunggu...
Angginita Kemala Sari
Angginita Kemala Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

Stay Positif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ternyata Keterbatasan Itu Bukan Penghalang bagi Mereka

26 Oktober 2021   22:00 Diperbarui: 26 Oktober 2021   22:48 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagi sebagian orang, disabilitas  merupakan salah satu kondisi yang dapat menghambat masa depan. Selain itu, masyarakat disabilitas juga dianggap sebelah mata dan menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya. 

Pemikiran-pemikiran seperti itulah yang membuat masyarakat disabilitas kehilangan semangat dan kepercayaan dirinya. Padahal, seharusnya masyarakat sekitar harus lebih mengenali kepribadian serta kemampuan yang mereka miliki. Hal ini selaras dengan salah satu ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa setiap manusia merupakan makhluk yang diciptakan sebaik-baiknya wujud.

لقد خلقنا الا نسا نفئ احسن تقو ئم

Yang artinya sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS At-Tin:4). Dengan begitu, kita dapat mengubah pola pikir kita terhadap mereka dan memberikan motivasi agar mereka dapat lebih percaya diri serta membuktikan bahwa mereka mampu memiliki masa depan yang cerah. Karena manusia harus memanusiakan manusia yang lainnya, memandang sama, dan memiliki kelebihan serta kekurangan yang sama.

Seperti halnya, yang penulis temukan pada salah satu Paguyuban Difabel disalah satu daerah Sukoharjo. Paguyuban tersebut memfasilitasi serta mendampingi masyarakat disabilitas untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki,  serta memiliki peran menaungi masyarakat disabilitas. 

Adanya fasilitas yang telah diberikan membuat mereka lebih semangat lagi dalam menjalankan kehidupan, serta mengembangkan potensinya. Mereka dapat bangkit dan memiliki kepercayaan diri dengan adanya dorongan keluarga serta orang-orang sekitarnya. 

Kebanyakan dari mereka, sebenarnya juga tidak ingin memiliki kondisi seperti itu. Namun, dengan adanya kekurangan tersebut malah menjadikan itu sebagai kekuatan serta kelebihan mereka.

Terbukti dengan keadaan-keadaan mereka yang notabennya sudah memiliki pekerjaan masing-masing. Dan pada kenyataannya pekerjaan yang mereka lakukan biasa dilakukan oleh orang-orang non-disabilitas, seperti menjahit, buruh pabrik, bahkan dipercaya menjadi salah satu karyawan dikantor. 

Mereka ingin, orang-orang dapat memiliki pemikiran yang luas bagi masyarakat disabilitas. Mereka percaya bahwa, kondisi disabilitas bukan merupakan alat yang digunakan untuk ajang “dikasihani”, dan justru dengan kondisi tersebut membuat mereka menjadi orang yang berbeda dengan yang lainnya. 

Orang-orang akan mulai meyakini bahwa kondisi disabilitas bukan suatu penghalang seseorang untuk berkarya dan meraih apa yang diinginkannya. 

Bahkan beberapa tokoh-tokoh didunia seperti Stephen Hawking yang memiliki penyakit Neuron Motorik yang dapat membatasi geraknya, Nick Vujicic seorang motifator sekaligus penginjil, dengan keterbatasan fisik tidak memiliki kaki dan tangan, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh disabilitas yang menjadi inspirator bagi orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun