Mohon tunggu...
Anggie Aldona
Anggie Aldona Mohon Tunggu... Aktris - Berkata baik atau diam!

Mahasiswa UIN RIL jurusan studi agama-agama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fitrah Ber-Islam bagi Manusia

3 Desember 2019   11:00 Diperbarui: 3 Desember 2019   10:57 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia adalah negara yg pluralisme, terdiri dari bermacam-macam agama. Diantaranya; Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik dan Konghucu. Dari bebagai macam agama yang saya paparkan, kebanyakan pemeluk agama tersebut berasal dari orang tuanya atau bisa disebut agama keturunan. Tetapi disamping itu masih terdapat orang-orang  yang  beragama tidak berdasarkan agama keturunan malainkan berdasarkan hati nurani. Sebagaimana yang terjadi pada artist yang bernama Dedi Corbuzier, yang mana beliau berasal dari agama keturunan yaitu katolik dan beralih ke agama Islam.

Perlu kita ketahui arti dari pada Islam sendiri, Islam artinya damai, selamat, tunduk dan bersih. Kata Islam terbentuk dari tiga huruf yaitu S (sin), L (lam) dan M (min) yang bermakna dasar selamat (salama). Jadi dari pengertian secara bahasa ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam adalah agama yg membawa keselamatan hidup di dunia dan diakhirat. Sedangkan kata fitrah berasal dari bahasa Arab,( bentuk qiyasan mashdar dari kata fathara - yafthuru - fathran) yang artinya sifat, asal kejadian, kesucian, kemuliaan, bakat. Dan secara istilah fitrah adalah asal kejadian yg dibawa sejak lahir tanpa ada contoh sebelumnya. Dari penjelasan yang sudah dijelaskan, mengenai Islam dan fitrah tentunya hal ini sangat berkaitan, yang mana Islam yg berarti selamat dan fitrah yg berarti bawaan sejak lahir. Sehingga yg dimaksud dengan fitrah berislam ialah bahwasanya manusia pertama kali lahir sudah dalam keadaan berislam atau selamat.

Sebagaimana hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda: " Seorang bayi tidak dilahirkan (kedunia ini) melainkan dalam berada kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi. Seperti halnya binatang yang lahir sempurna. Apakah kamu menemukan ada bagian badannya yang terpotong, kecuali jika kamu yg memotongnya?." Kemudian beliau membaca firman Allah yang berbunyi: ...tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. (QS. Ar-Ruum : 30). (HR. BUKHARI)

Berdasarkan hadits diatas yang dipertegas dengan QS.Ar-rum ayat 30 sudah sangat jelas, bahwasanya manusia dilahirkan dalam keadaan fitrahnya yaitu berislam (selamat). Kemudian orang tuanyalah yang menjadikan agama selain dari pada Islam kepada keturunannya. Sebagaimana binatang yang lahir sempurna tanpa ada cacat.

Disamping itu Allah Swt memberikan komponen-komponen yang amat  penting seperti; penglihatan, pendengaran dan hati nurani serta akal, agar apa?? Agar manusia mampu  membedakan mana agama yang hak dan mana agama yang bathil. Sebagaimana yang dilakukan oleh nabi Ibrahim ketika mencari pengetahuan tentang Tuhan. Dan dia telah ditunjukkan oleh Allah melalui akalnya tentang siapa Tuhan yang benar itu, sehingga dia tidak termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Dan dia juga pengikut agama yang benar, yaitu agama yang mengajarkan ke Esaan Allah.

Sebagai bukti bahwa adanya fitrah beragama yang diberikan kepada manusia adalah dengan adanya kesaksian manusia pada saat sebelum ia dilahirkan keatas bumi ini. Kesaksian itu menyatakan bahwa Allah sebagai rabb (Tuhan). Sebagaimana yang terdapat dalam QS. Al-A'raf ayat 172, yang artinya :

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini."

Ayat ini menceritakan saat ketika Allah menerima janji-janji dari umat manusia yang berisi pengakuan diatas ketuhanan Allah, kelak dihari kiamat, Allah akan menanyai setiap manusia tentang pelaksanaan janji yang pernah mereka ucapkan. Meskipun dalam Al-qur'an tidak dijelaskan bagaimana bentuk pengambilan janji tersebut. Oleh karena itu, pada dasarnya fitrah manusia adalah berIslam tetapi orang tuanyalah yg menjadikan agama selain dari pada Islam kepada keturunannya.

Seperti kisah nabi Ibrahim yang dapat dijadikan teladan. yang mana, ia mampu menemukan agama yang haq. Tetapi disamping itu, dibutuhkan adanya sebuah tindakan, sebagaimana yang nabi Ibrahim lakukan saat ia mencari tahu tentang Tuhannya. Ketika malam telah gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang lalu dia berkata: " inilah Tuhanku". Ketika setelah bintang itu terbenam, dia berkata, " aku tidak suka yang terbenam". Kemudian ketika dia melihat bulan terbit lalu dia berkata, inilah Tuhanku". Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, " sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, "inilah Tuhanku, ini lebih besar". Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata,  "wahai kaumku! Sungguh aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan."

Kurang lebih seperti itulah kisah nabi Ibrahim ketika mencari tahu tentang siapa Tuhannya. Dia mengira bintang, bulan dan matahari adalah Tuhannya. Tetapi Allah menunjukkan nabi Ibrahim lewat akalnya bahwa Tuhan kekal,  tidak akan pernah hilang layaknya bintang, bulan, dan matahari yang akan tenggelam. Dari kisah nabi Ibrahim ini menunjukkan kepada kita bahwa sejatinya kita semua akan kembali kepada fitrah yg telah digariskan oleh tuhan kepada kita, yaitu fitrah berIslam.

Terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun