Mohon tunggu...
ANGGIE DHEASAFITRI
ANGGIE DHEASAFITRI Mohon Tunggu... Ahli Gizi - -

hiking

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Antara Kegembiraan dan Kebijakan di Bulan Ramadhan

13 April 2024   10:54 Diperbarui: 13 April 2024   11:04 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.halodoc.com/artikel/ini-cara-membuat-es-pisang-ijo-khas-makassar-yang-menyegarkan

Setiap tahun, saat bulan Ramadhan tiba, umat Muslim di seluruh dunia tidak hanya menyambut bulan suci ini dengan ibadah dan puasa, tetapi juga dengan tradisi yang dinamis dan berwarna, seperti "berburu takjil". Tradisi ini menghadirkan kegembiraan tersendiri di tengah-tengah ibadah puasa, sambil mempromosikan nilai-nilai kebaikan dan kebersamaan.
Berburu takjil adalah praktik mencari dan mendapatkan makanan dan minuman untuk berbuka puasa (iftar) di bulan Ramadhan. Para pemburu takjil biasanya berkeliling ke berbagai tempat seperti pasar tradisional, pusat perbelanjaan, atau bahkan ke area-area publik di sekitar waktu berbuka, mencari makanan dan minuman yang ditawarkan secara gratis atau dengan harga yang sangat terjangkau.

Berburu takjil di bulan Ramadhan memberikan kegembiraan dan antusiasme tersendiri bagi umat Muslim. Para pemburu takjil seringkali merasakan rasa puas dan kegembiraan saat berhasil menemukan hidangan-hidangan favorit mereka atau ketika mereka bisa berbagi takjil dengan sesama umat Muslim yang membutuhkan.

Tradisi berburu takjil juga mempromosikan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang penting dalam Islam. Hal ini mengajarkan pentingnya berbagi rezeki dengan sesama muslim maupun non muslim. Di sosial media sedang rame-ramenya berebut takjil dengan non muslim yang membuat kita senang dengan hal itu dan dapat menumbuhkan toleransi kepada non muslim.

 Di Yogyakarta terdapat Kampung Ramadhan Jogokaryan yang menjual berbagai takjil yang berinovasi.Para pedagang dan komunitas Muslim kreatif telah menciptakan berbagai macam hidangan takjil yang unik dan menarik, dari hidangan tradisional hingga kreasi-kreasi modern yang memikat lidah. Di sana saya tertarik dengan ES PISANG IJO yang menggunakam bahan dasar pisang kepok, tepung beras, tepung terigu, gula pasir, santan. Pada bubur sumsum yang berbahan dasar tepung beras, serta di tambahkan kuah santan. Es Pisang Ijo dengan ukuran 1 mangkok memiliki 301 kalori, 13,27 g lemak, 47 g karbohidrat, 2,84 g protein .

Selain menjadi momen kebersamaan dan kegembiraan, tradisi berburu takjil juga dapat menjadi peluang untuk mendorong praktek-praktek yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, dengan mendukung pedagang lokal atau memilih makanan dan minuman yang ramah lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun