Mohon tunggu...
Anggeita P.Regianto
Anggeita P.Regianto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu komunikasi

Mahasiswa Ilmu komunikasi Univ. Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Money

Media Sosial sebagai Media Pemasaran Digital

15 Juni 2020   08:29 Diperbarui: 15 Juni 2020   08:43 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Di era modern dengan teknologi yang terus berkembang, tentu menimbulkan banyak perubahan salah satunya dalam bidang bisnis. Ingin memulai bisnis namun bigung dengan biaya offline store sepertinya tidak lagi  menjadi concern  bagi beberapa pelaku bisnis. 

Kemudahan yang didapat dari Internet membuka banyak peluang  baru, salah satunya yaitu ECOMMERCE. Ecommerce atau Electronic commerce merupakan aktivitas jual beli melalui media elektronik yang belakangan  sering kita jumpai melalui Marketplace  dan Media social.

Media social yang merupakan wadah penyaluran informasi menjadi semakin popular dan familiar di berbagai lapisan masyarakat. . Hampir semua orang memiliki media social.  

Sesuai Riset Hootsuite dan We Are Social pada tahun 2020 bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 175,4 dengan penetrasi hingga 64 persen..  Artinya 64 persen dari total masyarakat Indonesia telah terkoneksi dengan internet. Sedang untuk pengguna aktif media social di Indonesia sebesar 160 juta dengan penetrasi 59 persen dari keseluruhan penduduk.

Mengingat perannya yang besar dan berdampak pada kehidupan sehari-hari membuat media social menjadi pasar yang banyak dilirik oleh para pelaku bisnis  Kemudahan akses dan jangkauan yang luas membuatnya berpotensi sebagai media pemasaran. 

Pengguna media social  juga memunculkan kelompok atau grup yang ditujukan untuk mereka yang  memiliki minat atau hobi yang sama. Adanya komunitas ini tentu mempermudah   suatu usaha untuk memetakan target market sesuai dengan produk atau jasa yang dimiliki. Itulah mengapa sampul dan konten yang menarik sangat diperlukan dalam media social suatu usaha.

Berbicara tentang kegiatan marketing tentu tidak luput dari proses Promosi. Persaingan yang ketat  tetap dirasakan dalam pemasaran digital.Tak hanya sebagai Etalase online, melalui akun media social, sebuah usaha bisa menyebarluaskan pengetahuan tentang usaha yang dimiliki pada masyarakat. 

Promosi dalam media social tak melulu untuk menghasilkan  sebuah penjualan namun dapat dimanfaatkan juga untuk membangun Brand Awareness. Brand Awareness sendiri merupakan kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat sebuah brand. Kemampuan ini tentu berperan besar dengan keputusan masyarakat untuk membeli barang, karena orang akan lebih mungkin membeli barang atau jasa dari brand yang mereka kenal dan percayai.

Jika anda baru memulai bisnis  melalui media social maka anda akan sering menjumpai istilah Promosi seperti PP dan PFP.

PP (Paid Promote)

Sesuai dengan Namanya, ini merupakan jasa  Promosi berbayar. Biasanya penyedia jasa ini adalah Public figure atau Selebgram. Sebagian besar dari anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah Selebgram. Selebriti Instagram yang biasanya memiliki banyak pengikut di setiap media sosialnya ini rupanya dapat menginfluence masyarakat untuk mengenalkan atau bahkan membeli produk yang kita jual.  Jasa ini biasanya memiliki prosedur dan nilai kontrak yang telah disetujui oleh dua belah pihak.  Dalam melakukan PP harus mempertimbangkan  Public figure atau selebgram yang cocok dengan produk anda agar dapat optimal dalam menjangkkau target maret.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun