ANGGA SATRIA TETUKO
TANGERANG -- Tidak bisa kita pungkiri bahwa trend Vape saat ini bisa mengancam Industri rokok untuk kedepan nya nanti. Pasalnya, tren merokok sekarang menemui cara merokok yang lebih modern. Jika pada sebelumnya merokok sudah menjadi kebiasaan kebanyakan orang untuk mengonsumsi nikotin dengan cara membakar nikotin tersebut bersama tembakau dan tar, sekarang vape mengemasnya dengan cara yg lebih modern.
Vape atau rokok elektrik adalah sebuah alat subtitsusi merokok, bermodalkan device (mod), atomizer dan liquid yang menggunakan berbagai macam rasa agar lebih nikmat dan memiliki bau yang harum (seperti buah-buahan/kue). Sistem vape berbeda dengan merokok, pada dasarnya orang yang mengonsumsi nikotin dari merokok menggunakan sistem dibakar sehingga mengeluarkan asap pada rokok. Berbeda dengan vape, vape menggunakan kawat yang dipanaskan sehingga mengeluarkan uap yang lebih meminimalisir bahaya seperti kandungan pada rokok.Â
Selain itu juga tidak berbahaya pada perokok pasif "banyak komunitas menyarankan pengguna vape / vapers melakukan vape with attitude, yang artinya ada etika dalam mereka menggunakan vape. Contoh nya untuk tidak mengeluarkan uap vape sembarangan, tidak meminjamkan atau menjual vape berikut perangkat lain nya ke anak dibawah umur 18 tahun. Dan itu di himbau pada seluruh toko vape yang ada di Indonesia" ujar Bangkit, salah satu pemilik toko vape di daerah Tangerang.
"Memang masih banyak kontroversi terhadap vape masih banyak masyarakat yang tabu terhadap vape. Kebanyakan masyarakat menganggap vape mengandung bahan kimia yang lebih berbahaya daripada rokok. Akan tetapi jika kita lihat kandungan liquid vape sebenarnya sangat aman, karena semua kandungannya terbuat dari bahan food grade yang aman untuk dikonsumsi.
Terkait nikotin memang tetap ada di kandungan liquid, tapi kadarnya sangat kecil hanya berkisar diantara 0.3%-0.6% per botol. Dan lebih amannya lagi liquid vape tidak menggunakan kandungan tar yang terdapat dalam rokok".