Mohon tunggu...
Anggaharianto
Anggaharianto Mohon Tunggu... Penulis

Mahasiswa Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Sam Ratulangi Manado.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Maluku Utara : Pertumbuhan 32 Persen Yang Menyembunyikan Luka

28 September 2025   20:52 Diperbarui: 28 September 2025   20:52 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Penguatan SDM Lokal: Anak-anak Maluku Utara harus disiapkan untuk mengisi posisi teknis dan manajerial, bukan hanya buruh kasar.
4. Pengawasan Lingkungan: Kerusakan ekologis harus dihitung sebagai ongkos pembangunan. Regulasi ketat diperlukan agar pertumbuhan tidak mengorbankan masa depan.

8. Pertumbuhan yang Tak Mengenyangkan

Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara kuartal II 2025 adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Tapi angka 32 persen itu hanyalah cermin retak: ia memantulkan cahaya, tetapi menutupi luka di baliknya.
Pertumbuhan memang nyata, tetapi distribusi pincang, manusia stagnan, dan lingkungan rusak. Maluku Utara adalah contoh klasik pertumbuhan tanpa pembangunan, pertumbuhan yang tak mengenyangkan.
Pesta angka ini mungkin membuat pemerintah pusat puas, tapi bagi rakyat Maluku Utara, pertanyaannya sederhana: untuk siapa sebenarnya pertumbuhan itu?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun