Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang Zaman Dulu Penuh Perjuangan dalam Berusaha

10 Maret 2019   18:26 Diperbarui: 10 Maret 2019   19:01 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berusaha dibutuhkan semua orang untuk mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan. Tanpa adanya usaha maka segala sesuatu itu hanyalah menjadi wacana dan tidak terrealisasikan.

Bila sudah begitu maka orang tersebut tidak akan pernah mau untuk mencoba segala hal baru yang belum ia ketahui sebelumnya. Di kala itu juga ia enggan dan merasa malas ketika disuruh untuk melakukan segala pekerjaan apapun itu walau terlihat sangat simpel sekalipun.

Sejatinya, orang-orang pada jaman dulu adalah termasuk orang yang berusaha dengan sekuat tenaga dan penuh perjuangan sekali. Maksudnya bukan usaha untuk meraih kesuksesan lho ya, tetapi usaha dalam arti untuk mendapatkan segala sesuatu yang diinginkannya. Ya entah itu untuk mendapat informasi, barang, referensi ilmu pelajaran, informasi suatu tempat, dan lain sebagainya.

Di sini saya tidak membahas tentang kesuksesan kok, melainkan usaha seseorang untuk mendapatkan hal-hal/sesuatu guna memenuhi kebutuhannya. Mungkin bila kalian yang masa mudanya berada di era 70an, 80an, dan 90an pasti sangat mengalami betul perjuangan yang kalian lakukan untuk mendapatkan yang kalian inginkan.

Dari contoh simpelnya saja, kalian ingin mendapatkan informasi mengenai sepatu baru yang sedang hits. Tentu untuk era sekarang ini tinggal browsing saja sudah cukup bukan?

Tetapi coba bila itu terjadi di era tahun 70an. Apakah browsing? Pasti tidak kan. Melainkan kita harus mencari informasi itu lewat media massa seperti Koran, majalah, radio, dan bahkan melalui orang-orang yang sudah mempunyai sepatu terbaru itu.


Kalian terus bertanya pada orang-orang, darimana mendapatkannya, beli dimana, apa keunggulan sepatunya, harganya berapa, kualitasnya bagus atau tidak, dan macam-macam. Bagaimana? Bisakah kalian merenung sejenak? Hmmm...

Tentu itu bukan hal yang cukup mudah, karena di era 70-an itu kita harus menggali segala informasi yang ingin didapatkan dengan perjuangan seperti itu.

Biarkan saja lama, pelan tapi pasti kita mengetahui informasi tentang sepatu terbaru itu. Jika sudah tahu pasti kita akan segera beli dan akhirnya memilikinya. Nah begitu juga dengan informasi lainnya. Waktu dulu kalau tidak salah seseorang untuk mendapatkan segala informasi selain di Koran, majalah, radio, televisi (dulu baru TVRI) juga melalui yang namanya pusat informasi nasional.

Sayapun juga kurang begitu tau, itu cerita dari paman saya juga. Maklum saya juga anak yang lahir di tahun 90an alias generasi Z :D. entah kapan paman saya pernah bercerita bahwa orang jaman dulu bila ingin mendapatkan informasi apapun itu, mereka pergi kesana (entahlah ada dimana itu) dan setiap orang yang ingin mencari info yang diinginkannya harus menelfon ke nomor yang bersangkutan.

Dan itu tentu tidaklah mudah pastinya. Coba jika anak jaman sekarang ini suruh kesana? Kemungkinan besar pasti tidak mau karena sudah ada hp, komputer, laptop untuk internet.

Maka itu menurut saya sendiri, usaha seseorang yang begitu penuh perjuangan sekali untuk mendapatkan segala informasi, hanyalah di era dulu saat internet belum ada dan teknologi masih sangat minim.

Intinya ya, bagi kalian yang lahir di era 90an (sama seperti saya) harus banyak bersyukur dan berterima kasih pada orang yang telah menciptakan teknologi yang sangat canggih dan berkembang pesat. Karena dengan alat bantu itulah kita menjadi sangat mudah sekali mendapatkan informasi yang kita mau.

Jangankan informasi, ingin membeli barang saja juga sudah online sekarang ini. Tinggal duduk di sofa empuk, operasikan lewat hp atau laptop, selesai. Nantinya barang akan diantar ke rumah. Pembayaran juga sangat mudah, tinggal menggunakan aplikasi mobile banking dan transfer.

Tidak hanya mendapatkan informasi, bahkan untuk soal ketik mengetik saja orang jaman dulu juga lebih capek perjuangannya. Bayangkan saja, misalkan ingin mengetik skripsi demi kelulusan kuliahnya. Mereka harus menggunakan mesin tik dan jika ada satu/beberapa kata yang salah saja, harus diulang lagi dari awal (di kertas baru). Namanya juga mesin tik, tidak ada tombol backspace di keyboardnya hihi....

Bila dibandingkan sekarang sudah jauh berbeda sekali. Tinggal nyalakan komputer / laptop lalu buka MS Word. Ketik deh, kalau ada yang salah sedikit tinggal tekan backspace. Terbukti kan? Perjuangan usaha orang jaman dulu lebih capek? Pokoknya sekarang (terutama untuk generasi Z seperti saya) harus banyak bersyukur saja.

Punya teknologi tidak harus super mahal, yang penting itu bisa dimanfaatkan sebaik dan semaksimal mungkin. Karena teknologi hanya alat bantu. Percuma jika punya teknologi mahal tetapi kitanya sendiri juga agak gaptek :D.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun