Mohon tunggu...
Ardian Febri Anggana
Ardian Febri Anggana Mohon Tunggu... Guru

Menjadi guru karena cita-cita Ibu, akhirnya jadi candu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Gangster dan Kenakalan Remaja Selama Ramadhan: Kenapa Bisa Terjadi?

11 Maret 2025   13:45 Diperbarui: 11 Maret 2025   13:45 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Kelompok Gangster Remaja (Sumber: Cici AI)

Ramadhan, bulan penuh berkah yang seharusnya menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah, ternyata kadang malah disambut dengan cara yang berbeda oleh sebagian remaja. Ya, meskipun banyak yang memperbanyak amal, tak jarang ada fenomena yang mengganggu ketenangan selama bulan suci ini, seperti kenakalan remaja hingga terbentuknya kelompok gangster yang justru semakin meresahkan.

Tapi, apa sih sebenarnya yang menyebabkan fenomena ini muncul selama Ramadhan? Apakah karena pengaruh puasa atau justru karena faktor lain yang lebih kompleks? Yuk, kita coba ulas!

1. Kebosanan yang Tak Terkendali

Selama bulan Ramadhan, remaja banyak yang mengalami perubahan rutinitas. Biasanya mereka sekolah dan memiliki aktivitas yang cukup padat, tiba-tiba harus menyesuaikan diri dengan waktu berpuasa dan berbuka. Nah, di saat-saat seperti ini, banyak remaja yang merasa kebosanan karena harus mengatur waktu antara tidur siang, menunggu buka puasa, dan menunggu waktu sahur.

Kebosanan yang terakumulasi ini bisa memicu perilaku negatif, seperti berkumpul tanpa tujuan jelas, bahkan melakukan hal-hal yang merugikan. Kadang-kadang, mereka merasa "mengisi waktu" dengan cara yang salah, misalnya berkelompok dan terjerumus dalam kegiatan yang tidak sehat seperti tawuran atau bergabung dengan kelompok gangster.

2. Pengaruh Lingkungan dan Teman Sebaya

Tentu kita semua tahu, remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan teman-temannya. Selama Ramadhan, karena banyak waktu luang dan kurangnya pengawasan, kelompok remaja bisa saling mengajak melakukan hal-hal yang tidak pada tempatnya. Misalnya, berkumpul di tempat-tempat yang tidak semestinya, mengganggu ketenangan orang lain, atau bahkan terlibat dalam perkelahian dengan kelompok lain.

Fenomena gangster ini sering kali berakar dari rasa ingin diakui, gengsi, atau bahkan sekadar mencari pelampiasan dari rasa jenuh selama Ramadhan. Mereka merasa "terhormat" jika bisa tampil kuat atau bahkan menakut-nakuti orang lain. Padahal, ini justru semakin memperburuk citra diri mereka sendiri di mata masyarakat.

3. Stress karena Perubahan Pola Hidup

Bulan Ramadhan memang mengajarkan kesabaran, tapi bagi sebagian remaja, perubahan pola hidup yang cukup drastis, seperti jam tidur yang terganggu atau kekurangan tidur akibat sahur, bisa menyebabkan mereka mudah marah atau tersinggung. Rasa tidak nyaman ini sering kali bisa memicu kenakalan, termasuk berkelompok dan berbuat onar tanpa alasan yang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun