EKSISTENSI PROSES PEMBELAJARAN MANUAL DI ERA PROSES PEMBALAJAR AI
OlehÂ
Angel Matital
942025005
PendahuluanÂ
Perkembagan dunia saat ini semakin membuat kita untuk ingin mengetahui apa saja yang telah terjadi. Industri 5.0 adalah konsep yang muncul sebagai evolusi dari era industry yang pernah ada, dengan menekankan integrasi teknologi digital yang semakin canggih dengan Dampak Perkembangan Ai (Artificial Intelligence) Dalam Kemajuan Revolusi Industri 5.0 jika dilihat era sebelumnya yakni, Industri 4.0, yang berporos pada otomatisasi dan konektivitas mesin, akan tetapi Industri 5.0 mengkolaborasikan antara manusia dan teknologi. Yang menciptakan lingkungan kerja yang lebih fleksibel dan responsif, dimana kita dapat melihat  kecerdasan buatan, robotika, serta sistem otomatisasi bekerja berdampingan dengan kemampuan manusia. Dengan kehadiran kecerdasan buatan (AI) dalam era Industri 5.0 saat ini mengembangkan  transformasi yang signifikan dalam proses produksi serta manajemen. AI didefinisikan sebagai kemampuan sistem komputer untuk meniru kecerdasan manusia, termasuk pemahaman bahasa alami, pembelajaran, dan pengambilan keputusan. Tujuan dari penggunaan AI dalam Industri 5.0 adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih adaptif, responsif, dan efisien. Namun, dibalik kemajuan AI dalam Industri 5.0, tanpa kita sadari juga bahwa timbul tantangan dan pertimbangan etis yang perlu diperhatikan. Dalam hal ini, ada kekhawatiran tentang dampak pekerjaan manusia yang dapat diambil ahli oleh AI, serta masalah privasi dan keamanan data yang muncul akibat penggunaan teknologi AI yang canggih. Terlepas dari hal itu juga ada dunia pendidikan yang awalnya kita merasa tertolong dengan kecangihan yang ada akan tetapi yang mengancam ialah bagaimana etika para siswa dan juga guru yang lahir atau berproses sebelum era ini hadir, bahkan belum meratahnya akses internet yang ada maka juga berpegaruh dalam menghadapi industri 5.0 saat ini. Dengan proses pembelajaran manual yang kita ketahui juga  sebagai metode pembelajaran tradisional yang dimana mengandalkan interaksi langsung, buku fisik, dan aktivitas tanpa dominasi teknologi digital. Oleh sebab itu artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi eksistensi, peran, dan potensi pembelajaran manual di tengah gempuran inovasi AI dalam pendidikan dengan melakukan proses wawancara langsung terhadap guru yang masih menggunakan metode tersebut.
"Warna baru" yang telah dibuat oleh AI dalam dunia pendidikanÂ
AI telah membawa transformasi yang signifikan dalam pendidikan saat ini bagaiaman, hal tersebut juga mengubah cara kita dalam belajar, tetapi mengajar, serta bagaimana cara mengelola institusi pendidikan. Dalam hal ini perubahan yang sangat nampak ialah perlakuan khusus terhadap pengalaman belajar seseorang. Metode yang dapat dilakukan oleh AI ialah mampu menganalisis data kinerja dan preferensi belajar siswa, tetapi juga sistem AI memungkinkan untuk dapat menyesuaikan materi pembelajaran, serta metode pengajaran yang di samapikan oleh guru sebagai penyaji materi dapat sesaui dengan kebutuhan unik setiap pelajar. Akan tetapi lebih dari hal itu AI mampu mengatasi mengatasi pendekatan "satu ukuran untuk semua" dimana siswa yang memiliki kemampuannya masing-masing harus menyesuaikan dengan kemampuan siswa lain yang lebih dominan atau sebaliknya sehingga dengan kehadiran AI Â memberi jalan bagai siswa untuk mengeksplor jati dirinya lebih dalam.
Selain itu, AI telah di rancang untuk mengenalkan alat dan platform inovatif yang mendukung dalam proses belajar mengajar. Untuk menopang proses belajar mengajar maka ada banyak hal kita dapat jumpai dan tanpa kita sadari kita juga  bahwa hal yang kita lakukan adalah kecangihan dari AI, selain Google yang pada umumnya kita sudah tahu apa saja yang dapat kita peroleh jika mengaksesnya, akan tetapi ada Google Classroom, Gmail, Google Form, Google Meet, dan berbagai vitur yang dikembangan oleh Google untuk mempermudah komunikasi antara guru dan siswa, Canva juga hadir untuk membantu siswa dan guru mempresentasikan hasil dari apa yang telah dipelajari dengan tampilan yang semakin manarik, dan Zoom yang juga mengambil peran penting dalam proses belajar mengajar saat Pandemi Covid-19  masih banyak hal yang dapat kita deskripsikan sebagai kemajuan industri 5.0 saat ini.
Karena dapat diakses tanpa batas ruang dan waktu maka sangat mempermudah proses pendidikan saat ini namun harus kita ingat bahwa segala sesutu yang mempunyai kelebihan, yang paling dominan bahkan yang punya otoritas tersebut juga mempunyai kekurangan. Dalam  pengertian bahwa AI memudahkan kita untuk dapat menjangkau hal-hal yang tak dapat kita sentuh, membuka pemikiran kita terhadap yang yang sulit untuk dimulai, tetapi saat kita melakukan perjumpaan virtual tersebut ada uang yang harus dikelurkan untuk membeli kouta internet karena kecerdasaan AI tak dapat diakses jika tidak memiliki kouta internet dan dapat kita simpulkan bahwa internet adalah warna yang sangat mencolok pada era sekarang ini. Â
"Semakin tua, semakin bernilai" gambaran tentang pembelajaran manual di era saat ini.