Mohon tunggu...
Angelino Prathama Putra
Angelino Prathama Putra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Berbagi; dirindukan jiwa, terhempas zaman. Mari Bergerak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mau Nulis Apa Hari Ini?

27 Januari 2016   23:12 Diperbarui: 27 Januari 2016   23:44 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption caption="Bingung?"]

[/caption]Sebagai penulis pemula seperti saya, konsistensi "produksi" artikel yang baik merupakan modal penting dalam melatih kemampuan menulis. Saya kira hal ini tentu sudah  disadari oleh semua penulis tingkat awal. Dengan semakin banyaknya artikel yang ditulis tentu pengalaman penulis akan semakin bertambah. Selain itu kualitas artikel yang semakin membaik merupakan parameter nyata dari mulai terbiasanya seseorang dalam "menerjemahkan" buah pikir mereka dalam sebuah tulisan.

Sebatas sampai di niat untuk konsisten sebenarnya sudah cukup baik, namun pertanyaan berikutnya yang muncul adalah: apakah yang harus kita tulis? Perlukah kita menulis untuk sekedar mengejar ambisi "produksi" artikel semata? Saya kira hal tersebut terlalu dipaksakan. Saya percaya tulisan yang terlalu dipaksakan tentu dapat dirasakan "turbulensinya" di benak pembaca. Lantas haruskah perkara ide tulis menulis ini menghalangi saya sebagai seorang pemula untuk berkembang?

"APA" dan "BAGAIMANA"

Setelah merenungkan selama satu hari, saya dapati sedikit pencerahan yakni sesungguhnya kebiasaan yang harus dibangun oleh penulis pemula adalah: membiasakan diri untuk peka. Yap ini bukan masalah "apa" tapi kita sedang berbicara tentang "bagaimana". Sejujurnya untuk menjawab "apa" yang perlu kita tulis tidaklah susah. Tanaman, keluarga, linkungan atau sekedar  berbagi cerita tentang keseharian anda tentu sudah lebih dari cukup untuk menjawab "apa yang perlu kita tulis"

Hal yang perlu kita perhatikan sesungguhnya adalah "bagaimana" kita meresapi dan peka terhadap hal-hal menarik yang terjadi disekitar kita. Dalam keseharian  kita sesungguhnya banyak kesan dan kejadian menarik yang kita lewatkan. Inilah harapan yg tak tersampaikan kepada masa depan. Dimana kita terkadang menyerakannya seakan tak berguna. Bagaimana kita bisa "memungutnya" inilah yang perlu kita pelajari. Berilah kesan, warna yang jelas pada setiap kejadian. Berikan korelasi dan raih sesuatu dalam kejadian yang anda alami.

Anda pasti bisa bila mau mencoba. Artikel ini juga saya tulis dengan latarbelakangi masalah yang sama. "Mau nulis apa yaa hari ini?" Seakan tidak terima jika semangat untuk mulai berbagi di kompasiana harus padam tidak sampai sebulan setelah dicanangkan, sayapun merasa perlu untuk berpikir keras. Sejujurnya banyak sekali ide yang terlintas dikepala, namun saya punya masalah lain yakni: sulitnya mendekodekan apa yang ingin saya sampaikan ke dalam sebuah tulisan. Hingga akhirnya banyak draft yang sia-sia, dimana saya hanya berputar-putar dalam sebuah pembahasan yang sesungguhnya juga tidak pasti apa pokok tujuannya.

Sampai akhirnya saya temui bahwa masalah ini punya potensi lebih. Ya, saya sadari betul permaslaah dimana sayapun bingung harus nulis apa hari ini merupakan titik loncatan saya dalam menulis kedepannya. Sesungguhnya selama ini saya terlalu fokus kepada apa yang ingin saya tulis sedangkan pabrik inspirasi saya dibiarkan sunyi terbengkalai. Ini inspirasi saya hari ini, sebuah masalah ringan tapi mengganjal di hati. Dan ditahap ini saya sadari betul makna dari masalah ini dan mencoba mendalami seluk beluknya hingga menjadi kesan tersendiri buat saya. 

Akhir kata, saya berharap teman-teman yang sedang mencoba merintis pengalaman di bidang penulisan ini mampu menemukan hal hal menarik yang terkadang konyol, mengherankan atau mengesalkan disekitar kita. Galilah semua yang berkaitan, beri warna yang jelas dan maknai lah. Anggaplah artikel ini sebagai sarana gratis buat kita menumpahkan unek-unek atau curhatan kita terhadap hal-hal menarik yang kita alami.


Seorang yang diberi hadiah tentu akan merasa senang dan rindu mengungkapkan kesan dan terimakasihnya kepada orang terdekatnya.

Jika hidup ini juga adalah "hadiah" pemberian dari Sang Pencipta, tentu anda tidak akan kehabisan kesan untuk dibagikan bukan? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun