Mohon tunggu...
Angelica Heraldine
Angelica Heraldine Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Kesehatan Mental Remaja Ketika Pacaran

16 Mei 2022   11:33 Diperbarui: 16 Mei 2022   11:39 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perawatan kesehatan mental remaja merupakan hal yang sangat penting, namun sering diabaikan oleh masyarakat.

Mengapa pentingnya kesehatan mental bagi remaja ?

Kesehatan mental adalah kondisi yang mengambarkan kedaan emosional dan kesejahteraan social seseorang .

Terdapat tiga faktor yang berperan dalam kesehatan mental remaja yaitu :

  • Faktor individu yaitu kematangan otak dan konstitusi genetik (antara lain temperamen).
  • Faktor pola asuh orangtua di masa anak dan pra-remaja.
  • Faktor lingkungan yaitu kehidupan keluarga, budaya lokal, dan budaya asing.

Kesehatan mental yang baik bagi remaja dibangun dari keluarga dan orang-orang terdekat yang dapat memiliki pengaruh langsung dan positif pada kesehatan mental bagi remaja.

Contohnya orang tua/orang-orang terdekat menunjukkan bahwa anak-anak tidak sendirian tetapi ada orang tua yang peduli kepada mereka dengan menanyakan perkembangan pemikiran bahkan yang diutamakan yaitu hubungan social pertemanan bahkan percintaan.

Saat kesehatan mental anak terjaga dengan baik, maka ini akan memungkinkan anak untuk berpikir jernih, memiliki perkembangan sosial yang baik, dan mempelajari keterampilan baru.

Bagi remaja yang paling mendasari menjadi permasalahan kesehatan mental yang sering terjadi yaitu terkait dengan hubungan percintan dimana pada masa remaja,sifat anak mulai terbentuk karena pemikiran  terhadap lawan jenis.

Masa yang sulit bagi remaja yaitu ketika menginjak masa-masa tertarik terhadap lawan jenisnya. Banyak remaja bahkan orang tua meyepelekan hal tersebut namun hal tersebut sangat mempengaruhi terhadap kesehatan mental seorang remaja karena bisa berdampak pada depresi bahkan dapat memicu remaja masuk kedalam kondisi ingin mengakhiri hudupnya/ bunuh diri.

Dari Data Riskesdas (riset kesehatan dasar) 2018 menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6,1% dari jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 11 juta orang.

Depresi terjadi dengan salah satu ciri adalah dengan stres dan kecemasan berkepanjangan yang menyebabkan terhambatnya aktivitas dan menurunya kualitas fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun