Pada dasarnya konsumen merupakan sekelompok manusia yang akan memutuskan pilihannya jika sudah memiliki rasanya yakin atau setidaknya mengenal suatu merek.
Sebagai gambaran dalam hal ini adalah, ketika seorang dari kalangan menengah ke atas dihadapkan pada pilihan untuk memutuskan membeli mobil mewah, kondisinya orang ini harus memilih salah satu dari mobil keluaran "Mercedes Benz", Jerman, atau mobil dari pabrikan Jepang, misalnya "Toyota".
Kecenderungannya adalah "Mercedes Benz" yang akan dipilih, karena "Mercedes Benz" telah sangat dikenal sebagai produsen mobil mewah yang tak terbantahkan kualitasnya.
Inilah salah satu contoh kekuatan dari brand image. Ketika suatu produk memiliki brand image yang sangat kuat, maka konsumen dengan mudah akan mengenali dan menyakini kualitasnya.
Brand Image dan Persaingan Bisnis
Dalam menghadapi iklim bisnis dengan disertai ketatnya persaingan dari  kompetitor dan tuntutan pasar, maka citra merek menjadi hal penting dan perlu diperhitungkan sebagai keunggulan untuk daya saing.
Suatu merek yang telah dikenal produknya dan mendapat kepercayaan dari konsumen akan memiliki kekuatan untuk menghadapi persaingan bisnis.
Konsumen menggunakan suatu produk, tentunya setelah membeli mereka mengetahui harga produk dan mungkin juga telah membandingkan dengan produk dari kompetitor.
Dengan melalui pertimbangan dan kebutuhan, akhirnya konsumen membeli dan merasakan manfaat serta kualitas dari produk tersebut.
Pada proses ini seorang konsumen mendapatkan pengalaman dalam merasakan manfaat setelah menggunakan produk ini, dan dia sudah mengenal merek dari produk itu.
Produsen peralatan dari Surabaya dengan merek "Maspion" adalah contoh bagus untuk mendeskripsikan bagaimana suatu merek dibangun, dibentuk, dan diperkuat untuk mendapatkan perhatian konsumen.