Anda hebat, jika kalimat ini pernah muncul dalam benak anda, ketika melihat beberapa fenomena di negeri ini.
"Mengapa ada orang orang macam PKI, atau Komunis biadab itu?"
"Mengapa  ada upaya penggulingan pemerintah dan konstitusi nya, padahal saya rasa  NKRI beserta dasar nya sudah sangat kokoh dan terbukti?"
"Mengapa  ada perkumpulan manusia intelektual yang mendambakan ideologi skeptis  yang tidak bisa diraba teoritis dan nalar nya itu?"
Dari satu hingga 3, pertanyaan manakah yang frekuensi gejolak nya paling tinggi di pikiran pembaca sekalian?
Yah, tapi saya akan jelaskan ini di bagian lain nantinya, demi keruntutan dan pencapaian penyampaian yang baik.
Pertanyaan konserpatip itu pula yang menjadi dasar keingintahuan saya terhadap kelok kelok kehidupan sisi kiri ini.
"Sisi yang kerap kali di pandang sebelah mata dengan segala keterburukan dan aib di masa lampaunya
Sisi yang kemudian di kambing hitamkan di sana sini, menjadi tameng kebencian
Sisi yang tidak memiliki kesempatan kembali untuk bersuara di balik indahnya amandemen HAM."
Sekarang kita lompat sedikit jauh
Kita  abaikan terlebih dahulu aib kelam masa lampau. Hei bukan munafikun bin  sejarah, tapi untuk dapat melihat kebun dibalik tembok kita pakai dulu  kacamata yang tepat untuk bisa menembus tembokÂ
Stereotip awam pada masyarakat umumnya, memandang kiri sebagai penghambat negara, PENENTANG PANCASILA, para optimis ideologi, sedikit sedikit demo, banyak banyak anarkis, menengah-menengah suka rapat tertutup
Banyak yang bilang, "Wah kamu terpropaganda buku sesat. Ah kamu 'kokumis'. Kamu ikut organisasi sesat"
A. Ingin saya luruskan disini teman teman sekalian.
Uniknya pandangan dan jalan pikir para intelektual kiri secara universal adalah, keinginan untuk yang namanya keadilan dan hak hidup individu itu benar-benar ditegakan. Poin ini bisa kita breakdownke beberapa poin utnuk penjabaran yang fundamental :
1. HAM harus tegak