* Jalur orbit: hiperbolik, menandakan asal antarbintang.
* Lokasi saat ini:Â berada di rasi Libra, sekitar 373 juta km dari Bumi.
* Pendekatan terdekat: diperkirakan pada 19 Desember 2025, sejauh 2,5 AU atau sekitar 400 juta km dari Bumi.
* Kecerahan: terlalu redup untuk diamati dengan teleskop amatir (magnitudo ~12,2). Hanya teleskop besar seperti Hubble dan Gemini South yang dapat melacaknya.
Dari analisis spektrum cahaya, ilmuwan menyimpulkan bahwa ATLAS kemungkinan besar terdiri dari campuran es air, karbon monoksida, dan debu silikat, serupa dengan komet biasa, namun dengan komposisi isotop yang sedikit berbeda, mungkin karena terbentuk di sistem bintang dengan kondisi kimia yang tak sama dengan tata surya kita.
Bagi para astronom, penemuan ini adalah harta karun ilmiah. Namun bagi sebagian orang lain, ia justru adalah misteri yang menuntut tafsir lebih dalam.
Teori Konspirasi: Wahana Pengintai dari Peradaban Lain?
Seiring meningkatnya perhatian publik, berbagai teori konspirasi luar angkasa mulai bermunculan di media sosial dan forum daring. Banyak yang beranggapan bahwa 3I/ATLAS bukanlah sekadar komet, melainkan wahana pengintai dari peradaban asing yang datang untuk mempelajari tata surya, bahkan mengamati aktivitas manusia.
Berikut beberapa klaim populer yang beredar:
1. Manuver Halus yang Tidak Lazim
Beberapa pengamat mengklaim bahwa ATLAS menunjukkan perubahan arah yang terlalu presisi untuk ukuran komet alami. Mereka menilai gerakannya menyerupai manuver buatan, seperti yang dilakukan oleh satelit atau pesawat luar angkasa berteknologi tinggi.
2. Pancaran Elektromagnetik Misterius