1. Bergabung dengan Suku Croatoan
Teori paling populer menyebutkan bahwa para pemukim bergabung dengan suku Croatoan untuk bertahan hidup. Ada bukti berupa alat logam dan keramik bergaya Inggris yang ditemukan di Pulau Hatteras. Beberapa laporan dari koloni Inggris setelahnya juga menyebutkan penduduk asli dengan ciri fisik Eropa dan penggunaan kata-kata dalam bahasa Inggris.
2. Relokasi ke Pedalaman (Site X dan Site Y)
Peta John White menunjukkan tanda tersembunyi berbentuk huruf X di dekat Sungai Chowan. Penelitian modern menemukan pecahan keramik Elizabethan dan sisa hunian di lokasi yang kini disebut Site X dan Site Y. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa sebagian pemukim pindah ke pedalaman.
3. Kelaparan dan Kekeringan
Analisis cincin pohon menunjukkan bahwa wilayah itu mengalami kekeringan parah antara tahun 1587 hingga 1589. Kondisi ini bisa saja membuat para pemukim kesulitan bertahan hidup. Mereka mungkin menyebar untuk mencari bantuan atau mati perlahan akibat kelaparan.
4. Serangan Spanyol
Karena Inggris dan Spanyol sedang berperang, ada kemungkinan koloni diserang oleh Spanyol. Namun, tidak ada bukti arkeologis maupun catatan sejarah yang mendukung teori ini.
5. Bencana Alam
Wilayah Outer Banks dikenal rawan badai besar. Ada yang percaya bahwa badai atau tsunami menghancurkan koloni. Namun, tidak ada jejak kerusakan besar akibat cuaca ekstrem yang ditemukan.
6. Asimilasi dengan Suku Lain