Kisah ini menunjukkan bahwa manusia hidup berdampingan dengan alam. Kerusakan alam adalah tanda ketidakseimbangan spiritual dan sosial. Maka, menjaga lingkungan adalah kewajiban moral.
5. Penghormatan terhadap Leluhur
Situs seperti Watu Siouw Kurur dan Watu Marengke menjadi tempat sakral untuk ritual dan refleksi. Masyarakat percaya bahwa melalui tempat-tempat ini, mereka tetap terhubung dengan roh leluhur yang memberi perlindungan dan kebijaksanaan.
Ekspresi Legenda dalam Seni dan Tradisi
Legenda Siouw Kurur tidak hanya hidup dalam kata-kata, tetapi juga dalam ekspresi seni dan tradisi masyarakat:
*Â Tari Kabasaran, tarian perang khas Minahasa, sering memasukkan gerakan dan elemen dari pertarungan Siouw Kurur dengan Kombangen.
* Ukiran kayu dan batu dari wilayah Minahasa menampilkan simbol sembilan lutut, menggambarkan kekuatan dan keunikan tokoh utama.
*Â Pertunjukan rakyat, komik, dan cerita bergambar digunakan untuk menyampaikan legenda ini secara visual dan menarik bagi anak-anak serta generasi muda.
Dengan cara ini, legenda tidak hanya dikenang, tapi juga terus dihidupkan, diperbarui, dan diwariskan lintas zaman.
Peran dalam Pendidikan Masyarakat Minahasa
Legenda Siouw Kurur juga memiliki peran penting dalam dunia pendidikan:
* Penguatan karakter:Â Nilai-nilai kepahlawanan, kerja sama, dan kearifan lokal diambil dari legenda ini untuk memperkuat kurikulum lokal.
* Refleksi budaya:Â Generasi muda Minahasa diajak mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri.