Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Voyager 2: Penjelajah Antarbintang yang Mengungkap Rahasia Galaksi Kita

4 Juli 2025   07:00 Diperbarui: 4 Juli 2025   00:35 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Voyager 2 Wallpaper (ar.inspiredpencil.com)

Voyager 2 berhasil mengukur kepadatan dan suhu plasma di ruang antarbintang, yang sebagian besar terdiri dari proton, elektron, dan ion bermuatan lainnya. Data ini sangat penting untuk memahami bagaimana galaksi terbentuk dan bagaimana bintang-bintang baru lahir dari materi antarbintang tersebut.

Partikel Bermuatan

Selain itu, Voyager 2 mendeteksi berbagai jenis partikel bermuatan, seperti proton dan ion berat, yang membantu ilmuwan memetakan struktur galaksi spiral seperti Bima Sakti. Hal ini penting untuk mengetahui bagaimana distribusi materi tersebar di seluruh galaksi.

Pemetaan Ruang Antarbintang

Informasi yang dikumpulkan Voyager 2 menjadi panduan penting bagi misi-misi luar angkasa di masa depan yang nantinya akan mengarah ke bintang terdekat dari tata surya, seperti Proxima Centauri. Pengetahuan tentang kondisi ruang antarbintang akan sangat penting dalam merencanakan perjalanan antarbintang yang aman dan efisien.

Teknologi Voyager 2: Tahan Lama dan Sederhana

Meski teknologi Voyager 2 terdengar canggih pada masanya, sebenarnya ia cukup sederhana jika dibandingkan dengan smartphone modern. Komputer onboard-nya hanya memiliki kapasitas kurang dari 70 KB, namun tetap mampu diprogram ulang dari jarak lebih dari 20 miliar kilometer.

Voyager 2 mengaplikasi Radioisotope Thermoelectric Generator (RTG) sebagai sumber energi, teknologi ini memanfaatkan panas dari peluruhan radioaktif untuk menghasilkan listrik. Sistem komunikasinya pun masih berfungsi, berkat jaringan Deep Space Network, yang mampu menerima sinyal lemah dari wahana ini.

Selain instrumen ilmiah, Voyager 2 membawa Golden Record, sebuah piringan emas berisi musik, salam dalam 55 bahasa (termasuk bahasa Indonesia), serta gambar-gambar tentang kehidupan di Bumi. Ini adalah upaya kecil manusia untuk memperkenalkan diri kepada siapa pun yang mungkin suatu hari menemukannya di galaksi.

Makna Filosofis dan Budaya dari Voyager 2

Voyager 2 bukan sekadar wahana ilmiah. Kehedirannya justru memberikan dampak besar pada pandangan filosofi modern, terutama dalam gerakan ekofilosofi dan etika kosmik.

* Ia membangkitkan kesadaran bahwa Bumi hanyalah sebuah “titik biru pucat” di antara hamparan ruang angkasa yang luas, sebagaimana disampaikan oleh astronom Carl Sagan.

* Mengajak kita untuk lebih menghargai lingkungan dan planet kita yang rapuh ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun