Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suku Abui: Suku Asli Pegunungan yang Mendiami Pulau Alor dengan Tradisi yang Unik

21 Mei 2025   07:00 Diperbarui: 20 Mei 2025   16:42 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tarian Lego-lego dilakukan secara berkelompok, di mana para penari, baik laki-laki maupun perempuan, berpegangan tangan dan membentuk lingkaran sambil bergerak mengikuti irama musik tradisional.

Irama tersebut dihasilkan oleh gong dan moko, dua alat musik khas yang juga memiliki makna spiritual dan sosial. Gong dan moko bukan hanya pengiring tari, tetapi juga simbol status sosial dan kekayaan budaya. Melalui tarian ini, masyarakat Abui menunjukkan bahwa mereka adalah komunitas yang kompak, solid, dan memiliki hubungan yang kuat satu sama lain.

2. Arsitektur Rumah Adat Fala Foka

Rumah adat Abui dikenal dengan nama Fala Foka. Rancangan rumah ini sangat unik karena terdiri dari empat tingkat yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Lantai dasar digunakan untuk menerima tamu dan berkumpul bersama keluarga. 

Lantai kedua adalah area dapur dan tempat memasak. Lantai ketiga berfungsi untuk menyimpan bahan makanan, sementara lantai teratas dipakai untuk menyimpan barang-barang berharga seperti moko dan pusaka adat lainnya.

Moko sendiri adalah semacam benda kuno berbentuk drum perunggu yang memiliki nilai budaya tinggi. Dalam kehidupan masyarakat Abui, moko sering dijadikan mahar pernikahan, simbol kekayaan, atau bahkan benda warisan keluarga yang sangat dijaga.

3. Desa Takpala: Desa Adat Tanpa Listrik

Jika kamu berkesempatan mengunjungi Pulau Alor, jangan lewatkan untuk singgah ke Desa Takpala, sebuah desa adat yang dihuni oleh masyarakat Abui dan menjadi salah satu destinasi wisata budaya paling terkenal di sana. Yang menarik, meskipun dunia luar sudah serba digital, Takpala tetap mempertahankan gaya hidup tanpa listrik.

Di desa ini, kamu akan melihat bagaimana masyarakat hidup dengan sangat sederhana, namun tetap ramah dan terbuka terhadap pengunjung. Rumah-rumah panggung dari kayu dan jerami, pakaian tradisional yang masih digunakan sehari-hari, serta suasana desa yang damai tanpa gangguan teknologi menjadikan Takpala sebagai tempat belajar tentang ketahanan budaya di era modern.

4. Kain Tenun Abui: Warisan Seni yang Dilestarikan

Tradisi menenun juga menjadi bagian penting dari identitas budaya Suku Abui. Setiap helai Kain tenun khas Abui berisi makna simbolik dan spiritual,mereka punya motif khusus dan memiliki warna yang khas, Proses pembuatan kain dilakukan secara manual, memerlukan ketelatenan dan waktu yang lama, tetapi hasilnya sangat indah dan bernilai tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun