Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Prasasti Kancana: Legitimasi Kerajaan Medang dan Majapahit dalam Meneguhkan Daerah Bungur sebagai Sima

4 Mei 2025   07:00 Diperbarui: 3 Mei 2025   21:31 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Hari Jadi Pagesangan Telah Ditetapkan Berdasarkan Prasasti Kancana (www.detik.com)

Di balik batu-batu bertuliskan aksara kuno yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, tersimpan catatan penting tentang bagaimana kerajaan-kerajaan besar Nusantara menjalankan pemerintahannya. Salah satunya adalah **Prasasti Kancana**, prasasti yang berasal dari **Kerajaan Medang** dan kemudian disalin kembali oleh **Kerajaan Majapahit**. Prasasti ini tidak hanya mencatat peristiwa administratif biasa, tetapi menjadi bukti konkret tentang bagaimana kekuasaan dan hukum ditegakkan oleh penguasa-penguasa masa lalu.

Prasasti Kancana memiliki nilai historis yang tinggi karena mencatat penetapan status **sīma**—sebuah bentuk pemberian hak istimewa oleh kerajaan—kepada daerah **Bungur**. Sīma bukan sekadar status administratif, melainkan wujud pengakuan terhadap pentingnya suatu wilayah, baik secara spiritual maupun ekonomi. Dalam keterkaitannya dalam Prasasti Kancana, status sīma diberikan karena Bungur bertanggung jawab atas pemeliharaan bangunan suci bernama **Kancana**.

Menariknya, prasasti ini tidak berhenti pada era Medang. Lebih dari 500 tahun kemudian, pada masa kejayaan Majapahit, isi prasasti ini disalin ulang sebagai bentuk pengakuan terhadap warisan hukum dan wilayah yang pernah ditetapkan oleh leluhur mereka. Mengapa hal ini dilakukan? Apa makna status sīma bagi sebuah wilayah? Dan bagaimana prasasti ini menjadi bagian dari kisah panjang pelestarian budaya Nusantara? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap.

Sejarah Prasasti Kancana

Era pemerintahan Kerajaan Medang: Penerbitan Prasasti Kancana (860 M)

Prasasti Kancana pertama kali dikeluarkan pada tahun **782 Saka atau 860 Masehi** oleh **Rakai Kayuwangi**, yang saat itu menjadi raja dari **Kerajaan Medang**. Ditulis dalam **aksara dan bahasa Jawa Kuna**, prasasti ini menjadi salah satu sumber utama yang menunjukkan bagaimana Kerajaan Medang mengelola wilayah dan menjalankan administrasi pemerintahannya.

Pemberian status **sīma** kepada Bungur tercantum dalam prasasti ini sebagai penghargaan atas kewajibannya memelihara bangunan suci bernama **Kancana**. Bangunan ini diyakini memiliki fungsi spiritual yang penting bagi kerajaan, sehingga keberadaannya perlu dijaga oleh wilayah yang terpercaya.

Dalam tradisi pemerintahan Medang, prasasti memiliki banyak fungsi penting:

* Sebagai **bukti otentik atas kepemilikan atau penguasaan wilayah**

* Alat untuk **menetapkan status hukum suatu daerah**

* Wujud **pengukuhan kekuasaan raja terhadap wilayah tertentu**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun