Ketika membahas cerita rakyat Irlandia, ada satu sosok yang hampir selalu disebut: banshee. Sosok ini begitu ikonis dalam budaya Irlandia karena perannya yang unik dan misterius. Banshee dikenal sebagai makhluk peri wanita supranatural yang dipercaya membawa pertanda kematian bagi sebuah keluarga.Â
Walaupun kisah tentangnya sudah berusia ratusan tahun, banshee tetap hidup dalam seni, sastra, dan budaya populer hingga hari ini. Aura mistis yang mengelilinginya membuat banshee tak hanya menjadi bagian dari cerita-cerita horor, tetapi juga simbol kuat hubungan manusia dengan dunia roh dalam tradisi Irlandia.
Apa Itu Banshee?
Banshee, atau dalam bahasa Irlandia disebut bean sidhe, memiliki arti "wanita dari dunia peri" atau "wanita dari alam baka." Ia dianggap berasal dari dunia peri, atau Otherworld, tempat tinggal berbagai makhluk supranatural dalam mitologi Celtik.Â
Tujuan kemunculan banshee adalah memperingatkan sebuah keluarga akan kematian yang segera menimpa salah satu anggotanya. Ia melakukan ini melalui tangisan atau ratapan memilukan yang sangat khas.
Meskipun reputasi banshee sering terkesan menyeramkan, sebenarnya ia bukanlah makhluk jahat. Dalam kepercayaan tradisional Irlandia, banshee adalah sosok yang penuh emosi, bahkan menunjukkan rasa belas kasih terhadap keluarga yang akan berduka.Â
Menariknya, dalam banyak cerita, banshee sering dikaitkan dengan keluarga-keluarga bangsawan tertentu, terutama yang memiliki nama belakang berawalan O', Mc, atau Mac, seperti O'Connor, McCarthy, atau MacDonnell. Keberadaannya dipercaya sebagai bagian dari hubungan spiritual antara keluarga tersebut dengan dunia roh.
Penampilan Banshee: Wanita dengan Aura Mistis
Penampilan banshee sangat bervariasi tergantung dari cerita rakyat yang diceritakan. Ia kadang digambarkan sebagai seorang wanita muda yang sangat cantik, berambut panjang yang terurai, mengenakan jubah putih atau hijau, warna-warna yang kerap diasosiasikan dengan dunia peri.Â
Wajahnya kadang dipenuhi ekspresi duka mendalam, membuat siapa saja yang melihatnya merasakan kesedihan luar biasa.
Namun, dalam kisah lain, banshee muncul sebagai wanita tua, berpenampilan menyeramkan dengan rambut kusut dan pakaian compang-camping. Ada juga cerita yang menyebutkan bahwa ia memiliki mata merah karena terus menangis, memperlihatkan betapa dalamnya emosinya terhadap kematian yang akan datang.
Selain wujud manusia, banshee diyakini mampu bertransformasi menjadi binatang, seperti burung gagak, burung hantu, atau anjing hitam. Hewan-hewan ini dalam budaya Celtik sering dikaitkan dengan kematian dan dunia roh. Apa pun bentuknya, banshee selalu hadir dengan aura yang membuat suasana menjadi mencekam dan penuh misteri.