Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minto Stone: Kisah Prasasti Sangguran, Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang Terasing di Skotlandia

17 April 2025   07:00 Diperbarui: 16 April 2025   17:30 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Upaya Pulangkan Prasasti Sangguran di Skotlandia Bukti Sejarah Mataram Kuno di Kota Batu  (tugumalang.id)

Sejarah Nusantara menyimpan banyak kisah menarik tentang kejayaan masa lampau. Salah satu bukti nyata dari peradaban kuno di Indonesia adalah peninggalan berupa prasasti batu bertuliskan huruf kuno yang mencatat berbagai peristiwa penting. 

Di antara sekian banyak prasasti yang ditemukan di Indonesia, ada satu prasasti yang kisahnya sangat unik karena kini tidak lagi berada di tanah asalnya, melainkan jauh di negeri orang. 

Prasasti tersebut adalah Prasasti Sangguran atau Minto Stone, peninggalan bersejarah dari masa Kerajaan Mataram Kuno, yang saat ini tersimpan di sebuah perkebunan terpencil di Skotlandia.

Yang membuat prasasti ini menarik bukan hanya lokasinya yang tak terduga, tetapi juga kisah penuh misteri di balik pemindahannya. Konon, prasasti ini dipercaya membawa kutukan bagi siapa pun yang memindahkannya dari tempat asalnya. Apakah cerita tersebut hanya mitos semata, atau benar-benar ada hal-hal aneh yang menyertainya?

Mari kita telusuri lebih dalam asal-usul, makna, dan perjalanan panjang Prasasti Sangguran dari bumi Jawa hingga ke dataran tinggi Skotlandia.

Sejarah Prasasti Sangguran

Prasasti Sangguran merupakan peninggalan penting dari masa Kerajaan Mataram Kuno, ditulis pada tahun 850 Saka atau 928 Masehi, pada masa pemerintahan raja Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa. Prasasti ini awalnya ditemukan di Desa Ngandat, yang terletak di wilayah Malang, Jawa Timur. 

Ditulis dalam huruf dan bahasa Jawa Kuno, prasasti ini mencatat pengangkatan Desa Sangguran sebagai sima, atau tanah perdikan, artinya desa tersebut diberi hak istimewa oleh kerajaan dan dibebaskan dari kewajiban membayar pajak.

Namun, pembebasan pajak itu bukan tanpa alasan. Penduduk Desa Sangguran diberi tanggung jawab untuk merawat dan menjaga bangunan suci di Mananjung, yang kemungkinan besar merupakan situs pemujaan atau tempat suci pada masa itu. 

Tak hanya itu, desa ini juga dijadikan tempat tinggal bagi para pandai besi kerajaan, mereka yang bekerja membuat senjata atau alat-alat logam penting. Para pengrajin ini pun dibebaskan dari kewajiban membayar upeti, sebagai bentuk penghargaan atas keahlian dan jasa mereka.

Melalui prasasti ini, kita bisa melihat bagaimana sistem sosial, ekonomi, dan keagamaan di masa Mataram Kuno diatur dengan cukup kompleks. Desa-desa bisa mendapatkan status khusus dan diberi tanggung jawab suci, sementara para ahli seperti pandai besi, mendapat perlindungan hukum dan penghargaan dari kerajaan.

Bagaimana Prasasti Sangguran Bisa Berada di Skotlandia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun