Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stupa Butkara: Monumen Buddha yang Penuh Makna Spiritual dan Simbolis Mendalam

21 Februari 2025   07:00 Diperbarui: 20 Februari 2025   21:44 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Butkara-I (doam.gov.pk)

Di jantung Lembah Swat, Pakistan, berdiri sebuah monumen bersejarah yang memiliki nilai spiritual dan budaya yang luar biasa: Stupa Butkara. Dibangun pada abad ke-2 SM oleh Kaisar Maurya Ashoka, stupa ini merupakan saksi bisu penyebaran agama Buddha di wilayah Gandhara. 

Lebih dari sekadar bangunan keagamaan, Stupa Butkara mencerminkan perpaduan budaya yang unik, menghubungkan pengaruh arsitektur India, Yunani, dan Kushan. Dengan berbagai tahap ekspansi dan restorasi, stupa ini tetap menjadi salah satu situs arkeologi Buddha yang paling dihormati hingga saat ini.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi sejarah Stupa Butkara, pengaruh budaya yang membentuknya, serta signifikansi spiritual yang menjadikannya pusat ziarah bagi umat Buddha. Kita juga akan melihat bagaimana pengaruh berbagai kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah ini telah meninggalkan jejak mereka dalam arsitektur dan seni yang ada di stupa ini.

Sejarah Stupa Butkara

Pendirian dan Tahap Awal

Stupa Butkara pertama kali dibangun pada abad ke-2 SM di bawah pemerintahan Kaisar Ashoka, yang dikenal karena dedikasinya dalam menyebarkan ajaran Buddha. Pendirian stupa ini merupakan bagian dari proyek Ashoka untuk memperluas pengaruh agama Buddha ke berbagai wilayah, termasuk Gandhara, yang saat itu merupakan pusat peradaban yang dinamis.

Struktur awal Stupa Butkara terdiri dari inti berbentuk kubah sederhana yang menampung relikui suci. Namun, seiring berjalannya waktu, stupa ini mengalami berbagai tahap perluasan dan renovasi yang mencerminkan perubahan kekuasaan dan pengaruh budaya yang datang silih berganti. 

Setiap perluasan yang dilakukan tidak hanya berfungsi sebagai rekonstruksi fisik tetapi juga sebagai simbol perkembangan spiritual dan sosial di daerah ini.

Perluasan Bertahap

Stupa Butkara mengalami beberapa kali perluasan dan rekonstruksi yang mencerminkan percampuran budaya di wilayah Gandhara:

1. Perluasan Pertama (Abad ke-2 SM)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun