Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stupa Butkara: Monumen Buddha yang Penuh Makna Spiritual dan Simbolis Mendalam

21 Februari 2025   07:00 Diperbarui: 20 Februari 2025   21:44 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Butkara-I (doam.gov.pk)

Selain itu, aktivitas manusia seperti vandalisme dan eksplorasi ilegal juga menjadi ancaman bagi kelestarian monumen ini. Oleh karena itu, diperlukan upaya berkelanjutan dalam perlindungan dan restorasi situs ini agar dapat tetap dinikmati oleh generasi mendatang.

Stupa Butkara Saat Ini

Saat ini, Stupa Butkara tetap menjadi situs arkeologi yang penting di Lembah Swat, Pakistan. Meskipun belum masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, stupa ini diakui secara luas sebagai salah satu peninggalan sejarah Buddha yang paling berharga di wilayah Gandhara. 

Pemerintah Pakistan dan komunitas arkeolog internasional terus berupaya untuk melestarikan situs ini agar dapat dikunjungi oleh generasi mendatang.

Kesimpulan

Stupa Butkara bukan hanya sekadar monumen Buddha, tetapi juga simbol perjalanan panjang sejarah dan spiritualitas di wilayah Gandhara. Dengan berbagai pengaruh budaya yang menyatu dalam arsitektur dan seni, monumen ini mencerminkan kekayaan sejarah Asia Selatan. 

Melalui penelitian dan restorasi yang terus dilakukan, Stupa Butkara akan tetap menjadi sumber pengetahuan dan inspirasi bagi banyak orang di masa mendatang.

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun