Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kematian Floyd Menodai Perjuangan Marthin Luther King

3 Juni 2020   06:31 Diperbarui: 3 Juni 2020   12:01 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya punya mimpi, keempat anak-anak saya yang masih kecil suatu hari nanti bisa hidup di negara di mana mereka tak akan dihakimi berdasarkan warna kulit melainkan berdasarkan isi karakter mereka

Kata-kata itu adalah sepenggal pidato dari Marthin Luther King Jr yang berjudul I Have a Dream. Marthin adalah seorang tokoh pejuang Ras dari Amerika Serikat. Pada masa itu warga kulit hitam Amerika Serikat mendapat perlakuan yang berbeda dari warga kulit putih. 

Pada awalnya warga kulit hitam amerika  berasal dari budak-budak yang dibawa dari benua afrika untuk bekerja kepada para bangsawan kulit putih. Hal ini lah  yang membuat perjuangan ras kulit hitam begitu keras di negara adikuasa tersebut, Karena kaum kulit hitam sedari awal sudah digolongkan kaum budak di negara tersebut. 

Hingga pertengahan abad 20  ras kulit putih dianggap sebagai ras superioritas diantara ras kulit yang berwarna. Marthin Luther terus berusaha memperjuangkan kesetaraan hak bagi kaumnya. Berbagai penghargaan telah dia terima atas perjuangannya. Usaha Marthin Luther King pun memperoleh  Nobel Perdamaian pada tahun 1964 dan menjadi peraih Nobel termuda dengan usia 35 tahun.

Walau pada akhirnya Marthin Luther King tewas terbunuh oleh James Earl Ray, namanya tetap harum sebagai pejuang ras kulit Hitam dari Amerika Serikat.

Baru-baru ini perjuangan Marthin Luther king Jr sepertinya telah tercoreng oleh  kematian George Floyd  yang merupakan seorang warga kulit hitam amerika. Perlakuan keras yang dilakukan oknum polisi amerika dengan menekan leher floyd hingga mati telah membuka luka lama atas kekerasan terhadap ras kulit hitam dinegara tersebut.

Kompas.com
Kompas.com

Floyd adalah seorang warga kulit hitam yang terkena dampak covid-19 hingga kehilangan pekerjaan, kejahatannya adalah membeli rokok dengan uang palsu $20 dan ternyata harus dibayar dengan kehilangan nyawanya.  

Floyd melakukan sedikit perlawanan ketika polisi menangkapnya hingga terjatuh dari mobil, polisi kemudian menahan lehernya dengan lutut selama 8 menit 36 yang akhirnya membuatnya kehilangan nyawa.

Tribunnews.com
Tribunnews.com

 Satu hal yang disesalkan banyak orang adalah kerika floyd berteriak tidak bisa bernafas hingga memanggil nama ibunya polisi tersebut tetap menekan lehernya hingga floyd tidak sadarkan diri. Bahkan ketika sudah tidak sadarkan diri, leher floyd tetap ditekan polisi tersebut. Floyd akhirnya dinyatakan meninggal setelah satu jam dibawa tenaga medis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun