Mohon tunggu...
Andri Maulidin
Andri Maulidin Mohon Tunggu... Model - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB

Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB 58

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan di Daerah Pelosok Indonesia

30 Juli 2021   14:22 Diperbarui: 30 Juli 2021   14:52 2190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.asliindonesia.net

Saat ini pendidikan di Indonesia masih tertinggal dan kalah jauh dari negara-negara lainnya seperti halnya di negara tetangga seperti Singapura. Di Indonesia, jumlah dari penduduk yang merasakan pendidikan masih tertinggal jauh dengan negara lainnya. Kebanyakan daerah yang tidak bisa atau sulit merasakan pendidikan biasanya terdapat di daerah pelosok Indonesia seperti di Papua, NTB, NTT, dan daerah-daerah lainnya. Survei yang dilakukan Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada diurutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Salah satu faktornya adalah kualitas pengajar yang masih kurang. Kualitas pengajar di Indonesia masih kurang karena lemahnya pengajar dalam menggali potensi murid.

Dilansir dari www.kompasiana.com pengajar seharusnya tidak berorientasi kepada nilai. Baiknya, pengajar  lebih mengedepankan dan  menghargai kepada disiplin diri, usaha, dan kejujuran seorang siswa dalam menjalankan masa pendidikannya. Di Indonesia masih banyak siswa yang melakukan kecurangan saat mengerjakan ujian. Hal itu disebabkan karena guru yang lebih memprioritaskan nilai dibandingkan dengan kejujuran. Bukan hanya itu, para pengajar juga kurang dalam memberikan edukasi kepada siswanya sehingga banyak siswa di Indonesia melakukan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, seperti melakukan tawuran antar pelajar, mengkonsumsi narkoba, merokok di lingkungan sekolah, melakukan tindak kekerasan, dan perzinahan. Kemudian, gaji guru di Indonesia terutama di wilayah pelosok Indonesia tergolong rendah sehingga banyak orang yang enggan mengajar di wilayah pelosok Indonesia.

        

Menurut Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd, “Agar sukses kelak, pendidikan harus punya strategi yang maju sesuai perkembangan zaman namun tetap mengedepankan budaya (nilai-nilai kehidupan). Nyatanya, pendidikan di Indonesia masih mengedapankan nilai dibandingkan dengan  kedisiplinan maupun nilai-nilai budaya.  Tidak hanya masalah kualitas pengajar, di Indonesia masalah pemerataan pendidikan menjadi salah satu masalah yang serius. Di pelosok masalah yang biasa dihadapi adalah kekurangannya tenaga didik karena memiliki jarak tempuh yang jauh dari kota-kota sehingga tenaga didik pun enggan untuk mengajar di daerah pelosok di Indonesia, bukan hanya masalah jarak yang membuat tenaga didik enggan mengajar di pelosok akan tetapi gaji yang diterima tenaga didik tidak sesuai dengan apa yang diberikan.

 Bukan hanya itu saja yang dialami pelajar di pelosok, banyak sekali bangunan yang sudah rusak bahkan bisa dibilang tidak layak untuk dibuat tempat belajar dan mengajar, fasilitas yang tidak memadai pun menjadi salah satu penyebab rendahnya pendidikan di pelosok-pelosok Indonesia. Di beberapa wilayah pelosok Indonesia, anak-anak Indonesia masih harus bertaruh nyawa dengan menyebrangi jembatan yang sudah rusak demi menuju ke sekolah. Dikutip di laman m.merdeka.com salah satu aksi calon penerus bangsa ini sempat tertangkap video dan diunggah di media sosial facebook. Komunitas Korea Selatan mengunggah video mengenai perjuangan anak-anak Sekolah Dasar (SD) dalam  menyebrangi sungai hanya dengan seutas tali.

Video  tersebut menggambarkan empat bocah SD bergelayutan di atas seutas tambang yang diikat pada sebatang pohon. Di bawahnya, aliran sungai yang deras dan tentu saja membahayakan  mereka ketika lalai berpegangan atau berpijak di tali. Belum lagi gedung sekolah yang sudah rusak mengganggu konsentrasi belajar mereka saat menuntut ilmu di sekolah, terlebih lagi saat cuaca hujan deras otomatis kegiatan belajar mengajar pun akan terhenti.   Pemerintah juga kurang aktif dalam menyelesaikan masalah pendidikan ini sehingga, masalah ini menjadi masalah yang cukup besar karena belum ada penyelesaian terkait masalah sampai masa sekarang. Penyelesaian masalah pendidikan yang efektif tanpa campur tangan pemerintah “Bagai mencari jarum ditumpukan jerami” artinya penyelesaian masalah pendidikan di pelosok ini tidak akan selesai bahkan hampir sia-sia.

DAFTAR PUSTAKA

Martinus, (2020, Desember 19). Kualitas Pendidikan di Indonesia URL:https://www.kompasiana.com/martinus44557687/5fde04b98ede483064410923/kualitas-pendidikan-di-indonesia

Puspita, T.(2014, Agustus 29). Masalah Pendidikan di Pelosok-pelosok Indonesia. URL: https://www.kompasiana.com/tiarapuspitasari.kompasiana.com/masalah-pendidikan-di-pelosokpelosok-indonesia_54f98939a33311a9718b4891

Sri, W. (2015, Mei 27). Mirisnya Pendidikan di Daerah Pelosok Indonesia. URL:https://m.merdeka.com/peristiwa/mirisnya-pendidikan-di-daerah-pelosok-indonesia.html

                                             

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun