Mohon tunggu...
Andri Asmara
Andri Asmara Mohon Tunggu... Musisi - Penulis

Musik adalah serpihan bebunyian surga yang jatuh ke dunia.

Selanjutnya

Tutup

Music

Musisi Reguler, Berkarya atau Bekerja?

10 April 2019   01:00 Diperbarui: 10 April 2019   02:07 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sering kita jumpai di berbagai tempat makan, hotel, atau di cafe, sekelompok orang di sudut ruangan dengan merdu melagukan musiknya. Dengan gitar akustik berada dipangkuan sang gitaris, Marakas (icik-icik) di tangan sang penyanyi, lalu biasanya di lengkapi dengan pemain Cajon (semacam gupon yang diduduki dan dipukul) dan tak lupa pemain bass. Namun ini adalah formasi yang mainstream, karena banyak formasi lain yang tentu mengikuti kemauan pihak penyedia tempat.

Mereka adalah musisi yang dikontrak untuk mengisi musik demi menghibur para tamu / pelanggan dari pihak penyelenggara. Biasa kita sebut sebagai musisi reguler, karena setiap minggu diwajibkan untuk datang rutin mengisi hiburan musik ditempat itu sesuai kontrak. Rentang waktu mengisi musik rata-rata 3-4 jam dalam sekali performance. 

Mereka sibuk dikala para tamu mulai request lagu yang beragam jenisnya. Demi memuaskan audience, mereka membawakan satu persatu lagu request dengan sebaik-baiknya. Dengan semangat gotong-royong, jika salah satu personil tak menguasai progesi akornya, maka personil lain membimbing dengan sabar lewat simbol jari tangan yang menunjukan lambang akor. Semua itu dilakukan dengan cepat dan akurat tanpa diketahui audience.

Sebagai musisi reguler, pengetahuan referensi lagu sangat di butuhkan. Bahkan dituntut tidak hanya tahu, tetapi hafal. Kegiatan ngulik adalah salah satu kesibukan musisi reguler di waktu senggang. Dikarenakan tuntutan dari audience sangatlah beragam, maka ia harus titen di setiap lagu yang diinginkan. Mengingat banyaknya selera akan genre musik, mereka dituntut untuk serba tahu dan mudah mensiasati keadaan.

Musik adalah salah satu bentuk dari kebudayaan dan karya seni. lalu apakah yang dilakukan musisi reguler itu berkarya ? Apakah melagukan musik (sebagai karya seni) ciptaan orang lain adalah suatu aktifitas yang disebut berkarya? Ataukah mereka hanya melakukan kegiatan yang biasa disebut dengan bekerja?

Secara harafiah, berkarya dan bekerja memiliki hubungan yang dekat dalam koridor maknanya. Dilansir dalam KBBI arti bekerja dan berkarya sangatlah mirip. Keduanya mempunyai persamaan yaitu berarti "melakukan suatu pekerjaan". Diterangkan lebih lanjut untuk arti dari istilah bekerja lebih kepada soal mencari nafkah. Sedangkan berkarya lebih kepada mencipta / mengarang untuk mencari kepuasan tentang sesuatu. Disini sudah jelas bahwa bekerja dan berkarya mempunyai perbedaan dalam tujuan. Lalu musisi reguler termasuk bekerja atau berkarya?

Sebelum terjawab, tidak menutup kemungkinan bahwa dua kegiatan tadi bisa dilakukan dalam satu waktu. Contoh seperti profesi seorang Desain Grafis. Selain membuat pesanan, mereka dituntut untuk menciptakan pembaruan estetik dari setiap pesanan desain. Kegiatan ini menuntut kreatifitas si desainer agar klien terpuaskan dengan hasil kerjanya dan menerima upah yang setimpal. Lalu apa bedanya dengan musisi reguler?

Musisi reguler tentu tidak akan memainkan musik secara cuma-cuma tanpa dibayar oleh pihak penyelenggara. Mereka akan menuntut hak nya setelah kewajiban terselesaikan. Mereka akan tetap memainkan musik walau kadang tidak ada tamu / audience yang mendengarkan. Mereka akan memainkan musik yang bahkan tidak mereka sukai untuk keperluan kepuasan hiburan pendengar. 

Lalu mereka akan berusaha perfect dalam memainkan musik hanya untuk sebagai mutu kualitas jual seorang pemain musik, tidak untuk prestasi secara estetik. Dan yang paling terpenting, musisi reguler tidak mencipta / mengarang suatu bentuk lagu untuk dimainkan. Mereka membawakan lagu yang populer di masyarakat. Lagu yang sudah dalam bentuk jadi, tinggal dibawakan secara mirip agar esensi lagu tersebut tidak menghilang. 

Ini merujuk pada tujuan musisi reguler yang sebenarnya dari mengisi 3 jam penuh musik di tempat itu ialah untuk bekerja, bukan berkarya. Mereka mencari nafkah dengan melagukan musik untuk menghibur tamu yang sedang meeting sambil menyantap pesanan makanan. Sedangkan substansi berkarya berbeda dengan yang sudah saya paparkan di paragraf sebelumnya. Berkarya lebih bertujuan untuk kepuasan diri dan menuntut proses kreatif dalam mencipta / mengarang sesuatu untuk mencapai tujuan keindahan.

Namun akan berbeda pengertian jika musisi reguler mempunyai proses kreatif didalam menyajikan lagu. Di dalam dunia musik dikenal dengan yang namanya aransemen, yaitu penyesuaian komposisi musik dari lagu yang sudah ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun