Mohon tunggu...
Andrias Bukaleng Legenda Mualaf
Andrias Bukaleng Legenda Mualaf Mohon Tunggu... -

Aku ini buta-tuli,bodoh-lumpuh-maka selalu mengharap ridhoNya agar Allah al jamal memakaikan pakaian kebesaranNya.dan sentiasa mengambil ilmu dari semua mkhluk Allah di alam manapun.maklum sudah 25 tahun Allah memilih saya sebagai hambahNya alias mualaf ,namun kelanaku di dunia pendidikan khususnya pesantren, makin mengglorakan nafsuku untuk larut dalam kalam-dan ilmunya Allah. diriku berasal dari distrik duma , sebuah tempat yang sangat terisolir dan hampir tiada kehidupan, walaupun distrik ini dekat dengan perusahan PT.Freeport. dengan kondisi itu kadang aku berfikir dan bertanya, apa merdeka itu dan benarkah Indonesia sudah merdeka... kata merdeka nyanyian kesunyian bagi masyarakat distrik dumaFollow me all. https://www.blogger.com/follow-blog.g?blogID=2033693470239664721

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Maksud Aku ?

9 Oktober 2014   04:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:48 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Umat Islam mesti berilmu bukan hanya memungut ilmu
Umat Islam mesti banyak membaca bukan melihat orang membaca
Umat Islam mesti berdakwah bukan hanya pandai promosi
Umat Islam mesti bermaruah bukan berbangga di bumi bertuah
Umat Islam mesti menjaga waktu bukan pembajak dalam waktu

Umat Islam mesti kaya jiwa bukan kaya harta saja
Umat Islam mesti bekrrja keras buksn pemalas dan pengemis
Umat Islam mesti mernung bukan termenung
Umat Islam mesti mengkji bukan berangan tidak berarti
Umat Islam msti berhati- hati bukan membuta tuli
Umat Islam mesti disegani bukan ditkuti

Umat Islam mesti bersatu hati bukan hasad dan dengki
Umat Islam mesti berpolitik bukan mainan politik
Umat Islam mesti menang bukan kalah dalam perjuangan
Umat Islam mesti mensyukri bukan kufur nikmat
Umat Islam hanya berpanduan AL QURAN-Al HADIS-Qias-Itjima'-dan ijtihad.

bukan Tahayul dan nabi - nabi palsu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun