Mohon tunggu...
Andrianto
Andrianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan_PRODI Manajemen Pendidikan Islam _Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu

MEMBERIKAN INFORMASI YANG AKTUAL DAN DAPAT DI PERCAYA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Transformasi Digital Serta Akses Pendidikan pada Kawasan 3T di Indonesia

12 Juni 2022   13:33 Diperbarui: 12 Juni 2022   20:58 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GAMBAR PROBLEMATIKA (Sumber gambar:Andrianto)

Perlu kita ketahui bahwa di zaman sekarang ini tranformasi digital dilakukan di berbagai sektor-sektor  industri ini semua dilakukan guna untuk penyesuaian  diri dengan kondisi saat ini yang semua serba digital, apalagi dengan adanya pandemi COVID-19 yang masih kita rasakan dampaknya . beberapa hal telahh pemerintah lakukan , yaitu dengan berupaya untuk melakukan transformasi digital pada sektor publik serta akses pendidikan saat ini.

Penulis menjelaskan bahwa berdasarkan riset yang dilakukan oleh  (BSSN) Badan Siber dan Sandi Negara , (ACCI) Asosiasi Cloud Computing Indonesia ,(Fasilkom UI)  Dan  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, bahwa pemerintah telah melakukan upaya untuk mempercepat tranformasi digital khususnya disektor publik. Namun, kenyataannya upaya transformasi digital ini belum mempunyai dampak serta performa yang optimal, karena ini semua berkenaan adanya  isu mengenai  infrastruktur  yang dinilai memiliki pengaruh dalam pelaksanaan transformasi digital pada  sektor publik. 

Pada Hasil riset ini telah menunjukkan, bahwa  adanya beberapa tantangan dalam pelaksanaan transformasi digital khusunya pada sektor publik. beberapa tantangan tersebut diantaranya yaitu masih  kurangnya kuantitas dan kualitas  (SDM) sumber daya manusia , beberapa  isu kebijakan dan regulasi, serta  isu keamanan dan perlindungan privasi, dan  isu infrastruktur teknologi informasi (TI) ini yang menjadi sebuah threat (tantangan) dalam pelaksanaan transformasi digital pada sektor publik saat ini.

untuk itu dari beberapa faktor tersebut transomasi digital yang ada pada saat ini, sangatlah belum optimal sehingga sangat perlu percepatan atau usaha agar semua ini bisa teratasi sehingga negara kita tidak akan menjadi negara yang tertinggal khususnya diera saat ini yang dimana dampak dari pandemi yang masih kita rasakan, maka sekarang negara memerlukan solusi dari kita semua agar ini semua dapat teratasi sehingga percepatan transformasi digital dapat optimal dan berjalan dengan semestinya.

Terus bagaimana dengan akses pendidikan, menurut penulis mengenai akses pendidikan di Indonesia belum merata khusunya di kawasan 3 T . Apa itu 3 T? yaitu kawasan yang  Tertinggal, Terdepan dan Tertular.  Kesenjangan ini sangatlah nampak khususnya pada sarana dan prasarana serta  infrastruktur yang ada sekolah, dan kendala-kendala seperti jaringan internet hingga saran  penunjang pendidikan lainnya juga masih belum merata. Apalagi masalah pemerataan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang disetarakan, ini semua menjadi sebuah kerugian khususnya di sekolah kawasan 3 T mengingat bahwa kebutuhan setiap sekolah tidak sama sehingga ini semua menjadi sebuah problema yang harus diselesaikan, sehingga setiap lembaga pendidikan memperoleh dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) Menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan dari lembaga pendidikan tersebut agar dana tersebut dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Untuk itu melalui tulisan ini penulis berharap agar pemberian dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk disesuaikan sesuai kondisi dan situasi yang ada karena sebelumnya dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dikeluarkan berdasarkan jumlah murid yang ada sehingga ini semua hanya menguntungkan sekolah yang mempuyai murid yang jumlah besar sehingga untuk sekolah yang jumlah muridnya kecil tidak bisa mendapatkan jumlah dana BOS semestinya, sehingga dengan  perubahan perhitungan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tersebut, dipastikan  dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang ada di sekolah tidak akan mengalami kekurangan atau penurunan . Jadi bisa dipastikan  bahwa tidak akan  ada dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang turun, tapi untuk anak-anak peserta didik kita di sekolah-sekolah kawasan, terluar,  dan tertinggal itu akan meningkat secara dramatis.

Untuk itu marilah kita secara bersama-sama mengatasi permasalahan kita khusunya pada akses pendidikan di Indonesia demi mewujudkan cita-cita bangsa kita yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

#MASALAHNEGARAMASALAHKITABERSAMA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun