Mohon tunggu...
Andri Marza Akhda
Andri Marza Akhda Mohon Tunggu... Content Planner

Yap, saya adalah perencana konten dari Agency Digital Marketing Jogja, bernama Creativism. Di dalam blog Kompasiana ini, saya akan berbagi banyak hal menarik. Terutama seputar digital marketing, teknologi, fashion, virtual reality dan juga bahas hal-hal receh lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Meme vs Konten Formal: Mana yang Lebih Efektif untuk Bisnis Online?

15 September 2025   10:34 Diperbarui: 15 September 2025   10:34 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meme adalah salah satu jenis konten yang sering digunakan dalam media sosial. Baik itu di Instagram, TikTok, Facebook, YouTube, dan lain sebagainya, meme menjadi bahasa universal baru yang cepat dipahami, gampang meningkatkan engagement akun, dan sering kali dapat meningkatkan emosi audiens karena relevansi yang tinggi.

Meme dianggap lebih "ngena" dibanding kata-kata panjang. Bahkan dalam beberapa tahun belakangan ini, meme juga sering digunakan dalam konsep promosi bisnis, baik itu berupa produk atau jasa. Konten meme yang mudah diingat, mudah viral, dan relate secara emosional lebih disukai oleh kebanyakan pengguna media sosial saat ini yang didominasi generasi muda yakni Gen Z.

Baca Juga: Ini Dia Tips Jitu Membangun Tim SEO yang Solid

Namun, di sisi lain, konten formal seperti artikel blog, whitepaper, dan postingan edukatif masih mengandalkan tone atau gaya bahasa yang formal. Hal ini wajar mengingat konten-konten tersebut sering digunakan untuk membangun citra profesional.

Pertanyaannya, di era serba cepat ini, mana sebenarnya yang lebih efektif untuk bisnis online? Apakah cukup dengan meme yang ringan dan menghibur, atau tetap perlu konten formal yang serius dan rapi?

1. Meme: Murah, Cepat, dan Viral

Seperti yang sudah mimin jelaskan di awal artikel, meme memiliki keunggulan lebih dalam hal kekuatan viral yang luar biasa. Konten meme bahkan dapat dijalankan melalui proses desain yang sederhana, kalimat singkat, atau bahkan dengan hasil edit seadanya. Kondisi seperti ini sudah cukup untuk membantu promosi bisnis menjangkau ribuan orang hanya dalam hitungan jam.

Meme adalah cara paling hemat untuk menarik perhatian audiens. Proses ini tidak membutuhkan biaya yang besar dan waktu riset yang lama. Bagi pebisnis yang ingin menerapkan konsep meme di dalam promosinya, "cukup" memiliki jiwa kreativitas, sense of humor, dan pemahaman tren terkini.

Tapi, perlu diketahui bahwa tidak semua model bisnis dapat dipromosikan melalui meme. Meme cocok untuk brand yang menyasar anak muda atau ingin tampil lebih dekat dengan audiens. Sebaliknya, untuk produk yang lebih serius, meme kadang berisiko dianggap tidak profesional.

2. Konten Formal: Kredibilitas dan Kepercayaan

Kita sudah berbicara tentang keunggulan konten meme, lalu bagaimana dengan konten formal? Apakah konten formal ini kalah kuat/efektif dibandingkan konten meme?  Tentu saja tidak. Setiap jenis konten pasti memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Konten formal efektif untuk bisnis karena dapat meningkatkan kredibilitas. Misalnya, sebuah perusahaan fintech tentu tidak bisa hanya mengandalkan meme untuk menjelaskan sistem keamanan data mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun