Meme adalah salah satu jenis konten yang sering digunakan dalam media sosial. Baik itu di Instagram, TikTok, Facebook, YouTube, dan lain sebagainya, meme menjadi bahasa universal baru yang cepat dipahami, gampang meningkatkan engagement akun, dan sering kali dapat meningkatkan emosi audiens karena relevansi yang tinggi.
Meme dianggap lebih "ngena" dibanding kata-kata panjang. Bahkan dalam beberapa tahun belakangan ini, meme juga sering digunakan dalam konsep promosi bisnis, baik itu berupa produk atau jasa. Konten meme yang mudah diingat, mudah viral, dan relate secara emosional lebih disukai oleh kebanyakan pengguna media sosial saat ini yang didominasi generasi muda yakni Gen Z.
Baca Juga:Â Ini Dia Tips Jitu Membangun Tim SEO yang Solid
Namun, di sisi lain, konten formal seperti artikel blog, whitepaper, dan postingan edukatif masih mengandalkan tone atau gaya bahasa yang formal. Hal ini wajar mengingat konten-konten tersebut sering digunakan untuk membangun citra profesional.
Pertanyaannya, di era serba cepat ini, mana sebenarnya yang lebih efektif untuk bisnis online? Apakah cukup dengan meme yang ringan dan menghibur, atau tetap perlu konten formal yang serius dan rapi?
1. Meme: Murah, Cepat, dan Viral
Seperti yang sudah mimin jelaskan di awal artikel, meme memiliki keunggulan lebih dalam hal kekuatan viral yang luar biasa. Konten meme bahkan dapat dijalankan melalui proses desain yang sederhana, kalimat singkat, atau bahkan dengan hasil edit seadanya. Kondisi seperti ini sudah cukup untuk membantu promosi bisnis menjangkau ribuan orang hanya dalam hitungan jam.
Meme adalah cara paling hemat untuk menarik perhatian audiens. Proses ini tidak membutuhkan biaya yang besar dan waktu riset yang lama. Bagi pebisnis yang ingin menerapkan konsep meme di dalam promosinya, "cukup" memiliki jiwa kreativitas, sense of humor, dan pemahaman tren terkini.
Tapi, perlu diketahui bahwa tidak semua model bisnis dapat dipromosikan melalui meme. Meme cocok untuk brand yang menyasar anak muda atau ingin tampil lebih dekat dengan audiens. Sebaliknya, untuk produk yang lebih serius, meme kadang berisiko dianggap tidak profesional.
2. Konten Formal: Kredibilitas dan Kepercayaan
Kita sudah berbicara tentang keunggulan konten meme, lalu bagaimana dengan konten formal? Apakah konten formal ini kalah kuat/efektif dibandingkan konten meme? Â Tentu saja tidak. Setiap jenis konten pasti memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Konten formal efektif untuk bisnis karena dapat meningkatkan kredibilitas. Misalnya, sebuah perusahaan fintech tentu tidak bisa hanya mengandalkan meme untuk menjelaskan sistem keamanan data mereka.