Pengendalian emosi menjadi hal yang sangat penting di seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek yang berkorelasi erat dengan kehidupan manusia adalah aspek pendidikan. Hampir seluruh mahasiswa pasti merasakan tuntutan baik secara langsung ataupun tidak langsung, yaitu tuntutan untuk mendapatkan nilai yang sempurna dan berprestasi di kampus. Hal ini biasanya dapat menimbulkan perasaan cemas dan stres, sehingga konsentrasi mereka terganggu dan menghambat kemampuan belajar. Oleh karena itu, pengendalian emosi menjadi faktor penting dalam meningkatkan prestasi akademik.
Terdapat beberapa argumen untuk menjabarkan dampak positif dari upaya pengendalian emosi. Pertama, pengendalian emosi dapat membantu mahasiswa dalam menghadapi tekanan akademik. Tidak jarang mahasiswa merasa tertekan untuk mendapatkan nilai yang sempurna atau berusaha memenuhi ekspektasi dari orang di sekitarnya, seperti orang tua dan dosen. Ketika tekanan ini dirasa terlalu besar, perasaan cemas, stres, dan bahkan kepanikan akan langsung merasuki diri mereka hingga mengganggu konsentrasi. Namun, jika mahasiswa dapat mengendalikan emosi dengan baik, mereka akan lebih mudah mengatasi tekanan tersebut dan meraih prestasi yang lebih baik dan memuaskan.
Kedua, pengendalian emosi dapat membantu mahasiswa untuk berfokus pada hal-hal yang penting. Mahasiswa dengan kemampuan pengendalian emosi yang baik, biasanya lebih mudah memusatkan perhatian pada urusan-urusan akademik, seperti presentasi, tugas, memperhatikan penjelasan dosen, dan sejenisnya. Mereka dapat menyelesaikan urusan akademik dengan lebih efektif dan efisien karena mampu mengendalikan emosi dan tidak terganggu oleh perasaan cemas, stres, serta kepanikan.
Ketiga, pengendalian emosi juga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang baik. Dengan emosi yang stabil dan terkontrol, mahasiswa dapat lebih mudah berpikir secara sistematis, logis dan rasional. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang rumit dengan lebih mudah dan membuat keputusan yang lebih baik dalam situasi yang sulit.Keempat, pengendalian emosi juga dapat meningkatkan hubungan sosial dan interaksi antar mahasiswa. Jika dapat mengendalikan emosinya dengan baik, mahasiswa akan lebih mampu untuk mengekspresikan diri dengan baik dan berkomunikasi secara efektif dengan teman-teman mereka. Beradaptasi dengan lingkungan baru juga dapat menjadi hal yang mudah. Mereka juga dapat lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan berbeda yang didapat dari lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, mengendalikan emosi dengan baik sangat penting bagi mahasiswa, terutama dalam menghadapi tuntutan akademik yang tinggi. Terdapat beberapa kegiatan yang dapat membantu mahasiswa dalam mengendalikan emosi mereka, seperti berolahraga, melakukan meditasi, atau bahkan berbincang dengan seseorang yang dapat dipercaya seperti teman, keluarga, atau konselor. Dengan mengendalikan emosi mereka dengan baik, mahasiswa dapat meningkatkan prestasi akademik mereka, menghadapi masalah dengan efisien, dan meraih kesuksesan di masa depan.