Mohon tunggu...
Andre VincentWenas
Andre VincentWenas Mohon Tunggu... Politisi - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta

Merilis kajian di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sikap Parpol Terhadap Rocky Gerung dan Korupsi BTS, Kok Beda?

1 Agustus 2023   14:59 Diperbarui: 1 Agustus 2023   15:10 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: www.politik.rmol.id & www.fajar.id 

Sikap Parpol Terhadap Rocky Gerung dan Korupsi BTS, Kok Beda? 

Oleh: Andre Vincent Wenas 

Partai politik besar sudah mengutuk hinaan Rocky Gerung terhadap Presiden Joko Widodo. Dan banyak pihak melakukan hal sama. Bahkan mengancam untuk membawanya ke ranah hukum.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo malah menganggap hinaan Rocky Gerung itu angin lalu saja. Tidak digubris.

Anjing menggonggong khafilah tetap berlalu.

Namun ada partai besar yang sampai merasa perlu untuk mengeluarkan pernyataan resmi partai yang berisi kutukan keras bak dewa para dewa di swargaloka mengutuk seorang dedemit di nerakaloka.

Kita kagum juga dengan kutukan dewa itu yang dibarengi (secara implisit) pujian terhadap diri sendiri. Begini katanya,

"Kami mengutuk oknum dedemit tersebut, itu adalah kerusakan akhlak, suatu degradasi moral yang dibarengi kemandulan akal sehat. Dedemit itu sedang berusaha berusaha menghasut para manusia penuh akhlak (seperti yang kami contohkan) dengan ujarannya yang tendensius dan nirbudi pekerti."

Gimana, cukup keras dan mantap bukan?

Hanya saja kita heran, mengapa terhadap hinaan yang dianggap angin lalu oleh Presiden Joko Widodo itu, mereka menampakkan wajah api murka yang tak bisa didinginkan oleh es di kutub selatan.

Tapi terhadap korupsi (perampokan para kaum berdasi) di proyek BTS (Rp 8,3 triliun) mereka malah bungkam seribu bahasa. Ya, mengapa? Bukankah inilah sebetulnya hinaan yang sehina-hinanya terhadap harkat dan martabat bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun