"Bukankah Bro Giring pun tidak dalam kapasitas menilai seperti itu..? Apakah Bro Giring sudah pernah teruji mengelola sebuah kota/daerah atau bahkan kelurahan..?"
Begitu respon Pasha Ungu (Ketua DPP PAN) terhadap kritikan Giring Ganesha (PSI) terhadap kebijakan Anies Baswedan terkait penanggulangan banjir di Jakarta.
Ini tipikal sesat pikir (logical fallacy) argumentum ad hominem. Argumentasi yang tidak mengulas pokok persoalan, tapi malah menyerang pribadi lawan bicara.
Isu ini memang lagi ramai di medsos. Apalagi tanggapan atau komentar dari para netizen begitu antusias, tentu saja ada yang pro dan kontra kepada keduanya. Itu biasa saja dalam alam demokrasi. Tetapi...
Tetapi yang menarik dan perlu kita cermati bersama adalah isi pesan atau argumentasi dari keduanya. Apakah ada yang bisa dijadikan pelajaran bagi peningkatan mutu wacana publik?
Begini saja, kita kutipkan lengkap pesan mereka berdua di laman Instagram milik Giring Ganesha. Kita mulai dari apa yang awalnya disampaikan Giring.
Dalam unggahannya di akun Instagramnya, Giring Ganesha yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bilang,
"Mas Gubernur @aniesbaswedan jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman. Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal. Artinya banjir terjadi karena Mas Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya."
Bahkan,
"Selama tiga tahun terakhir Mas Anies tidak pernah serius mengatasi banjir selain itu Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta."
Apa argumentasi Giring tentang 'tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta'? Begini katanya,