Tetapi yang berikut ini pendapat Pasha jadi agak membingungkan,
"Setidaknya narasi yang dibangun harusnya menenangkan tidak 'meresahkan' apalagi sampai ke persoalan penilaian ketidakmampuan seseorang."
Menenangkan siapa? Siapa pula yang resah dengan kritikan Giring Ganesha?
Penutup dari Pasha, ini paling problematik,
"Bukankah Bro Giring pun tidak dalam kapasitas menilai seperti itu? Apakah Bro Giring sudah pernah teruji mengelola sebuah kota/daerah atau bahkan kelurahan.?"
Walahh... ini relevansinya apa ya?
Sekali lagi, ini memang tipikal sesat pikir (logical fallacy) yang disebut 'argumentum ad hominem', dimana argumentasinya tidak relevan,lantaran tidak mengulas pokok persoalan, tapi malah menyerang pribadi lawan bicara.
Lalu kalimat basa-basi,
"Mohon maaf kalau saya keliru berpendapat Bro Ketum.. salam millenial! hidup PSI! salam hormat saya -Pasha- Ketua DPP PAN."
Ya tidak apa-apa, dimaafkan. Tetaplah semangat Bro Pasha. Dan buat Bro Giring maju terus dan tetap kritis!
***