Itu sekedar contoh suatu wacana (diskursus) soal kegilaan bisa bergeser maknanya dalam suatu periode sejarah tertentu. Dan itu dimulai lewat perbincangan publik
Sementara ini, forum Najwa Shihab yang sangat popular itu juga ingin membangun suatu wacana (diskursus). Nampaknya itu soal diskursus (wacana) kepemimpinan dalam menghadapi situasi krisis.
Seperti yang disampaikannya sendiri dalam keterangan di akun youtube-nya yang bernama 'Narasi'.
Begini kata Najwa:
"Selama pandemi, Mata Najwa telah berbincang dengan sejumlah pejabat di berbagai level pengambilan kebijakan. Para kepala daerah, jajaran menteri kabinet, ketua satgas dan komite, bahkan juga berbincang secara eksklusif dengan Presiden Jokowi khusus soal penanganan covid beberapa waktu lalu."
Lalu sambungnya,
"Kesediaan mereka hadir di #MataNajwa layak mendapatkan apresiasi karena telah bersedia menjawab pertanyaan dan keresahan warga sekaligus bentuk tanggung jawab sebagai pejabat publik."
Begitu pengantar umumnya. Lalu yang menyangkut undangannya pada Menkes Terawan Agus Putranto, dikatakannya begini:
"Kendati demikian, dalam hal pandemi ini, Kementerian Kesehatan tetaplah institusi paling strategis. Betapa pun sejumlah satgas dan komite telah dibentuk untuk mengatasi pandemi dan dampak-dampaknya, Kementerian Kesehatan tetaplah pengampu utamanya. Kemenkes inilah yang pada dasarnya memiliki kewenangan, anggaran, perangkat birokrasi terkait sektor kesehatan."
Begitu alasannya soal posisi penting Menkes. Lalu Najwa juga menyampaikan justifikasi publik atas undangannya pada Menkes: Â
"Itulah sebabnya kami sering sekali menerima permintaan dan titipan pertanyaan untuk disampaikan kepada Menteri Kesehatan, Pak Terawan. Meneruskan berbagai permintaan itu, undangan ini kami sampaikan. Undangan ini bukanlah tantangan atau sejenisnya, tapi benar-benar harapan agar info dan kebijakan penanganan pandemi ini bisa diperoleh langsung dari pemegang kewenangan. Publik perlu menyimak paparan rencana pemerintah untuk mengatasi pandemi yang telah berlangsung selama 6 bulan ini."