*Melawan Politik Uang & Korupsi dengan Kecerdasan Akhlak*
Oleh: *Andre Vincent Wenas*
Tak ada jalan lain. Kita sudah tahu korupsi dan politik uang adalah kejahatan moral. Pudarnya etika, kebodohan akhlak. Maka jalan perlawanannya cuma dua.
Pertama, dengan menumbuhkan kecerdasan akhlak (moral intelligence) sejak sekarang.
'Sekarang' itu artinya saat ini, saat penyadaran (konsientisasi) bahwa kompas moral itu perlu. Dan butuh suatu kecerdasan (bukan sekedar tahu) dalam membaca dan melaksanakannya (actions), sesuai arah yang ditunjuk kompas moral tadi.
Kalau kecerdasan akhlak ini bisa ditumbuhkan sejak dini (masa balita) akan jauh lebih baik. Tapi 'sekarang' saat masih hidup adalah momen yang tepat.
Kedua, dengan menyelenggarakan pengawasan yang ketat dan melekat dengan segala konsekuensinya.
Suatu sistem, lingkungan kehidupan sosial yang memungkinkan pencegahan seseorang berbuat amoral, korupsi, politik uang, menerabas, dan kejahatan moral yang sejenisnya.
Dan yang dimaksud dengan 'segala konsekuensinya' adalah akibat yang mesti ditanggung manakala ada yang merusak tatanan sosial itu.
Bentuk konsekuensinya adalah hukuman, bisa hukuman sosial, denda moneter, penjara, atau bahkan hukuman mati seperti yang diselenggarakan di Tiongkok.
Apa itu kecerdasan akhlak? Dan bagaimana pengawasan ketat dan melekat dilakukan?