Halo Kompasianer!
perkenalkan saya Muhammad Fikry Andre Setiawan, Mahasiswa D4 Perhotelan di STP Trisakti Jakarta, sekaligus penerima Beasiswa Unggulan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019
pada kesempatan kali ini saya ingin membahas hal yang sedang saya kupas, yaitu beraneka ragam jenis soto yang di Indonesia darimanakah soto pertama berasal.
Sejarah soto mengungkapkan bahwa kuliner ini berasal dari Tiongkok yang dinkenal dengan nama cau do yang berarti jeroan berempah.
Beberapa waktu lalu, Kemenpar Arief Yahya menunumkan bahwa soto menjadi makanan nasional bersama empat kuliner lain, seperti rendang, Nasi goreng, sate, dan Gado - gado.
Pemilihan soto sebagai makanan nasional disebabkan mudahnya menjumpai kuliner ini disetiap penjuru tanah air. Selain itu, masyarakat juga hampir setiap hari mungkin ada yang memakan soto. Bahkan sejak zaman belanda dahulu soto sudah melegenda.
Seiring dengan perkembangan zaman dan penyesuaian selera lokal, soo tak hanya berisi jeroan, taoi lebih beragam. Seperti Kudus misalnya di sana soto diolah dari daging kerbau  karena sapi dianggap sebagai hewan suci yang tak boleh disembelih dan di makan. selain itu juga ada daerah yang menambahkan telur, taoge,kol santeb, dan banyak lainnya. Semuanya menyesuaikan selera dan kebudayaan daerah masing - masing.
Soto sudah tidak asing sebutannya ditelinga kita, nama lain dari soto, atau di beberapa daerah ada yang menyebut coto. yaitu makanan yan sudah pasti berkuah dan memiliki jenis dan ragam isian di dalam satu porsi penyajian soto terebut.
Klasifikasi dan Jenis soto di Indonesia.
1. Soto Bening ( hanya menggunakan kaldu)
yang dimaksud soto bening ialah  kaldu yang dimasak dan diberi bumbu dan penyedap serta memiliki jenis dan ragam isian dan pendamping untuk melengkapi penghidangngan soto tersebut