Mohon tunggu...
Made AndreCahyadi
Made AndreCahyadi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

xxx

Selanjutnya

Tutup

Financial

Banyaknya Laporan Keuangan yang Dimanipulasi Manajer Demi Keberlangsungan Perusahaan di Indonesia

2 Desember 2020   13:23 Diperbarui: 2 Desember 2020   13:58 3601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana kondisi perusahaan tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan suatu perusahaan dibagi menjadi dua yaitu pihak internal seperti manajemen dan karyawan perusahaan serta pihak eksternal seperti pemegang saham, pemerintah, masyarakat dan lainnya.

Publikasi laporan keuangan sebagai produk informasi akuntansi yang dihasilkan oleh perusahaan yang tidak terlepas dari proses peyusunannya. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, jadi dalam hal ini sangat penting jika laporan keuangan yang disajikan adalah laporan keuangan yang berintegritas.

Bagi perusahaan yang sudah berstatus go-public, laporan keuangan merupakan suatu hal yang sangat krusial perannya dalam menarik para investor untuk melakukan investasi di perusahaanya. Begitu juga investor, laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk menilai apakah perusahaan itu layak diinvest atau tidak.  Hanya saja, ada kalanya suatu perusahaan melakukan praktik diluar kewajaran yaitu melakukan manipulasi laporan keuangan yang tujuannya adalah menarik minat para investor dan juga untuk keberlangsungan operasional perusahaannya. Hal semacam ini membuktikan bahwa kurangnya integritas laporan keuangan dalam penyajian informasi bagi pengguna laporan keuangan yang dimana penyajian laporan keuangan tidak melaporkan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

Di Indonesia, ada beberapa kasus manipulasi laporan keuangan dimana perusahaan-perusahaan tersebut memanipulasi laporan keuangan yang akan dipublikasi. Dalam kasus manipulasi laporan keuangan, pihak manajemen perusahaan merupakan orang yang bertanggung jawab untuk urusan tersebut. Dalam hal seperti ini mungkin saja manajemen perusahaan mendapatkan manfaat atau benefit yang sangat besar, hal itu bisa didapat ketika ada tawaran untuk kompensasi kinerja perusahaan oleh para eksekutif.

Sebagai contoh pihak manajemen diiming-imingi dengar komisi besar asalkan pihak manajemen mampu mendongkrak performa perusahaan, ketika hasil kinerja perusahaan tidak mencapai target yang tentukan maka tindakan-tindakan manipulasi dilakukan oleh pihak manajemen supaya target yang ditentukan oleh pihak eksekutif seolah-olah tercapai.

Dalam praktik manipulasi laporan keuangan, seperti pembahasan sebelumnya salah satu alasannya adalah perusahaan ingin menarik minat investor untuk berinvestasi di perusahaanya. Dalam kasus seperti ini tentu saja melibatkan banyak pihak seperti CEO perusahaan, komisaris, komite audit, auditor internal bahkan auditor eksternal dan berampak luas, serta ada pihak yang merasa dirugikan yaitu para investor yang berinvestasi di perusahaan tersebut dikarenakan para investor yang menanamkan dananya di perusahaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan tingkat pengembalian atau deviden yang besar. Hal semacam ini tentu saja menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja perusahaan serta menimbulkan pertanyaan apakah perusahaan dikelola dengan baik atau tidak dan mungkin berakibat pada turunnya harga saham perusahaan tersebut

Contoh Kasus Manipulasi Laporan Keuangan Di Indonesia

  • Manipulasi Laporan Keuangan Garuda Indonesia

Kasus ini berawal dari hasil laporan keuangan Garuda Indonesia untuk tahun buku 2018. Dalam laporan keuangan tersebut, Garuda Indonesia Group membukukan laba bersih sebesar USD809,85 ribu atau setara Rp11,33 miliar (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS). Angka ini melonjak tajam dibanding 2017 yang menderita rugi USD216,5 juta. Namun laporan keuangan tersebut menimbulkan polemik, lantaran dua komisaris Garuda Indonesia yakni Chairal Tanjung dan Dony Oskaria menganggap laporan keuangan 2018 Garuda Indonesia tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Pasalnya, Garuda Indonesia memasukan keuntungan dari PT Mahata Aero Teknologi yang memiliki utang kepada maskapai berpelat merah tersebut. PT Mahata Aero Teknologi sendiri memiliki utang terkait pemasangan wifi yang belum dibayarkan.

  • Manipulasi Laporan Keungan PT Kereta Api Indonesia

PT KAI telah memanipulasi laporan keuangan perusahaan dimana terjadi perbedaan presepsi tentang pencataan piutang, yang mengakibatkan laporan keuangan menjadi berbeda. PT KAI mengalami kerugian sebesar Rp63 milyar apabila piutang pihak ketiga yang tidak tertagih sebesar Rp 96 milyar itu tidak perlu dicatat seagai penerimaan PT KAI. Sedangkan apabila piutang pihak ketiga yang tidak tertagih dicatat sebagai penerimaan maka PT KAI mendapatkan keuntungan sebesar Rp6,9 milyar. Akibat dari masalah ini maka timbul pandangan dari pihak pemegang saham bahwa PT KAI telah melakukan manipulasi laporan keuangan selama beberapa tahun terakhir dan dapat mengurangi rasa kepercayaan dari para pemegang saham ditambah lagi dengan pandangan dari masyarakat yang telah mengetahui kasus ini terutama dari pihak pemerintah.

  • Manipulasi laporan keuangan PT Hanson Internasional pada tahun 2016

Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan, ditemukan manipulasi dalam penyajian akuntansi terhadap penjualan kapling siap bangun (kasiba) dengan nilai gross Rp 732 Miliar sehingga membuat pendapatan perusahaan naik tajam. Dalam jual beli tersebut PT Hanson Internasional melakukan pelanggaran Standar Akuntansi Keuangan 44 tentang Akuntansi Aktivitas Real Estat (PSAK 44).  Karena rekayasa LKT tersebut, Otoritas Jasa Keuangan menjatuhkan sanksi kepada PT Hanson Internasional Tbk dikenai denda sebesar Rp 500 juta dan CEO PT Hanson Internasional Benny Tjokro dijatuhi denda Rp 5 Miliar serta perintah untuk melakukan perbaikan dan penyajian kembali atas Laporan Keuangan Tahunan 2016.

Opini Penulis :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun