Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengungkap Cinta Diam-diam

12 Oktober 2017   05:38 Diperbarui: 12 Oktober 2017   05:59 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Seekor beruang yang terlihat sedang bengong | https://www.instagram.com/tinmanlee/

Aku ingin bersamamu tapi tak mau pergi. Tubuhku ketakutan yang tak bisa beranjak. Terminal, bus kota, tukang becak, jalan-jalan setapak adalah labirin kemungkinan yang bisa membuatku tersesat. Bocah kecil yang kebingungan, yang lebih menyukai kamarnya sendiri ketimbang memilih mengunjungi pasar malam. Karena hanya di sana ia bisa merasa lebih aman, dan lebih bisa mendiami tubuhnya yang maha luas selagi tidak pergi.

Aku ingin bersamamu tapi tak mau pergi. Maka datanglah. Kepadaku. Aku telah menantimu lama sekali. Pintunya tak pernah terkunci. Masuk. Masuklah. Aku sudah bermimpi kau akan datang! Sering akan datang dan menuntaskan apa yang selama ini (mungkin) jadi mimpimu juga: kau ingin mengajakku bergabung ke dalam kamarmu juga. Hanya berdua saja. Tak ada siapa-siapa.

Aku ingin betul-betul bersamamu tapi tak mau pergi. Sebab keinginanku bersamamu mengajariku sopan santun, mencintaimu setiap hari. Silih berganti dengan harapan itu sama besarnya kecepatan waktu berlalu. Orang-orang mulai pikun dan aku bisa menundanya tanpa terasa lebih dekat kepadamu karena sadar bagi orang yang menanti tak boleh kurang ajar, hingga dirimu sendiri terbit bagai waktu fajar dan kita dapat bersama-sama saling berbagi kamar kebahagiaan.

Aku ingin bersamamu tapi aku tak mau pergi. Karena di sini, di tempatku berdiri, kekhawatiranku bukan kebutuhan mendadak sementara kau mungkin juga belum ingin beranjak. 

Ajibarang, 12 Oktober 2017.

Di tempat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun