Mohon tunggu...
ANDINI RAFIF AIS NAJA
ANDINI RAFIF AIS NAJA Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

Hai! Aku adalah seorang mahasiswi. Blog ini akan menjadi ruangku untuk mengekspresikan ide-ide kreatif dan berbagi inspirasi. Let's learn, grow, and have fun together ^~^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penelitian Tindakan Kelas sebagai Jembatan Bhakti Akademisi UNNES di SDN Ngaliyan 05 Semarang

6 Oktober 2025   14:17 Diperbarui: 6 Oktober 2025   14:16 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang, Jawa Tengah - Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah jantung dari pengembangan profesionalisme guru. PTK bukan sekadar syarat akademik, melainkan sebuah pendekatan reflektif yang krusial. Ia adalah sarana bagi guru untuk keluar dari rutinitas, memahami masalah pembelajaran di kelasnya sendiri, merancang solusi yang spesifik, melaksanakan tindakan, dan mengevaluasi hasilnya. Singkatnya, PTK adalah jembatan yang menghubungkan teori pendidikan yang didapat di bangku kuliah dengan praktik nyata yang terus berubah di ruang kelas. Kesempatan untuk menggali lebih dalam mengenai tantangan PTK di lapangan datang ketika saya, sebagai mahasiswa Program Studi PGSD Universitas Negeri Semarang (UNNES), melaksanakan kegiatan Bhakti Akademisi. Lokasi kunjungan kali ini adalah SD Negeri Ngaliyan 05, Semarang.

Dalam sesi wawancara yang hangat, salah seorang guru di sekolah tersebut berbagi keresahan yang sangat relevan. Beliau mengakui bahwa PTK memberikan peluang besar untuk peningkatan kualitas mengajar, tetapi kendala di lapangan ternyata cukup menghambat. Keresahan utama bukan hanya soal teknis penulisan, tetapi lebih pada keterbatasan yang kuat sebagai pijakan awal. Selain itu, dengan padatnya jadwal mengajar, guru kerap kesulitan menemukan waktu yang cukup untuk menyelami proses penelitian. 

Menanggapi keresahan ini, saya merasa tergerak. Inilah wujud nyata kontribusi yang harus diberikan oleh akademisi. Sebagai bagian dari mata kuliah Penelitian Pendidikan SD, saya pun merancang sebuah solusi praktis: Modul Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas. Modul ini disusun dengan tujuan utama menjadi panduan awal yang ramah bagi guru. Berbeda dari buku-buku penelitian yang tebal, modul ini berfokus pada pembahasan teori dasar, konsep, dan tahapan esensial PTK dengan bahasa yang mudah dicerna. Isinya mencakup alur logis PTK, mulai dari cara identifikasi masalah yang spesifik di kelas, merumuskan hipotesis tindakan, hingga tips membuat instrumen penelitian yang sederhana. Dengan adanya modul ini, diharapkan guru tidak lagi merasa terintimidasi oleh jargon ilmiah yang rumit. Modul ini menjadi starter pack yang memudahkan guru dalam memulai proses penelitiannya, meskipun untuk pengembangan materi praktis tentu diperlukan referensi lanjutan.

Penyerahan Modul Pendamping ini secara resmi saya laksanakan pada kunjungan akhir September 2025 kemarin. Momen ini bukan sekadar serah terima berkas. Ini adalah simbol dari kontribusi nyata mahasiswa PGSD UNNES untuk mendukung guru dalam pengembangan profesionalisme yang berkelanjutan. Harapannya, Modul ini tidak hanya sekadar menjadi referensi teori di meja kerja guru, tetapi menjadi motivasi dan pemantik bagi mereka untuk berani melakukan refleksi dan terus meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Langkah kecil ini diharapkan menjadi pijakan yang memberi dampak besar bagi masa depan pendidikan di Semarang. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun