Mohon tunggu...
Andini Harsono
Andini Harsono Mohon Tunggu... Freelancer - Traveler - Blogger - Freelancer

Mengurai dunia dengan rasa, pikir dan syukur... Salam sastra Salam budaya Salam berkarya FB : Andini Harsono Twitter : @andiniharsono Instagram : @andini_harsono

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sadari Gizi Seimbang Sedini Mungkin

30 April 2021   12:17 Diperbarui: 30 April 2021   12:22 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pribadi via canva

Waktu saya kecil dulu, Ibu saya selalu memberikan asupan gizi yang cukup. Alhamdulillah saya dilahirkan dari seorang Ibu yang gak males mencari informasi terkait gizi, tumbuh kembang anak dan kesehatan pada anaknya. Ibu saya rutin konsultasi ke dokter anak dan juga baca-baca. Waktu itu era internet belum semudah sekarang. 

Jadi ya belinya koran, majalah atau melalui brosur yang dibagikan gratis dari posyandu/puskesmas/rumah sakit. Saya ingat, kalau saya gak mau makan sayur, maka saya gak boleh makan es krim. Ibu saya juga memberikan contoh makan sayur dan buah. Sampai sayur yang sebenarnya Ibu saya gak suka aja dimakan agar saya bisa mencoba semua jenis sayur yang ada. Dari sana saya tahu bahwa anak akan mengikuti apa yang Ibunya makan. Pekerjaan mulia seorang Ibu bukan?

Frekuensi makan. doc.pri materi webinar
Frekuensi makan. doc.pri materi webinar

Sebenarnya untuk mendapatkan makanan yang bergizi tidaklah sulit. Sayuran dan buah-buahan melimpah ruah di negara kita yang tercinta ini. Cuma kadang kitanya aja yang gak doyan, gak mau mencoba, dan lebih suka makanan kekinian sebagai gaya hidup jaman sekarang.

Dengan kita mengenalkan dan memberikan makanan bergizi sedini mungkin maka berbagai macam masalah kesehatan seperti diabetes, obesitas, stunting dan lainnya bisa dihindari. Kadang saya sedih jika masih menemukan orang tua yang jor-joran memberi makanan kepada anaknya tanpa mikirin dampaknya. Asal anaknya suka dan mau makan, diberikan terus. Sama halnya dengan kental manis. Untuk sebagian masyarakat fenomena kental manis masih dijadikan minuman susu dan diberikan kepada bayi dan balita.

Bukan hal yang mudah untuk merubah persepsi masyarakat yang sudah terlanjur salah tentang susu kental manis yang sejak 1 abad diiklankan sebagai minuman bergizi untuk anak-anak dan dijadikan minuman susu. Meskipun BPOM telah mengeluarkan Perka No. 31 tahun 2018 terkait label dan iklan pada kental manis, namun tidak lantas masyarakat paham dan tahu tentang susu kental manis ini.

Oleh karena itu, sebagai calon Ibu saya rajin mencari tahu banyak informasi terkait gizi dan kesehatan ketika menjadi Ibu kelak. Utamanya bagaimana menjaga dan memberikan penghidupan yang terbaik untuk anak-anak saya kelak. Karena anak-anak saya merupakan generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun