Semarang, 21 Februari 2021. Mahasiswa KKN UPGRIS 2021 melakukan kegiatan yaitu pelatihan pembuatan lilin berbahan minyak jelantah di Tambakboyo RT 06 RW 02, Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan ajang implementasi keilmuan mahasiswa yang diperoleh selama di bangku perkuliahan. Kegiatan KKN ini merupakan bentuk kegiatan mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai perwujudan tridarma perguruan tinggi.
Latar belakang dilakukannya kegiatan ini oleh mahasiswa KKN UPGRIS yaitu dikarenakan biasanya minyak goreng yang telah digunakan untuk memasak kemudian akan dibuang begitu saja yang mana hal ini memungkinkan dapat mencemari lingkungan sekitar. Padahal limbah minyak jelantah ini masih bisa diolah kembali menjadi suatu produk yang berguna.
Oleh karena itu, mahasiswa KKN UPGRIS mengajak masyarakat untuk bisa mengurangi limbah yang dihasilkan dengan cara memberikan pelatihan dalam bentuk pembuatan lilin yang berbahan minyak jelantah.
Antusias dari warga yang besar membuat mahasiswa KKN UPGRIS 2021 menjadi bersemangat dalam melaksanakan tugas di masyarakat. Sehubungan dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terkait dengan pemanfaatan limbah rumah tangga khususnya minyak jelantah. Kegiatan ini dilakukan dan dipandu oleh mahasiswa KKN UPGRIS sendiri sehingga diharapkan materi yang disampaikan dapat diserap sempurna oleh masyarakat khususnya ibu-ibu kelompok dasawisma di daerah tambakboyo kelurahan siwalan.
"Saya mengapresiasi kegiatan ini karena sampah rumah tangga dihasilkan setiap harinya di rumah kita sendiri. Dimana hal ini akan menimbulkan masalah baru jika limbah tersebut hanya dibuang begitu saja dan tidak diolah terlebih dahulu. Dengan adanya kegiatan ini alhamdulillah warga mendapat ilmu baru sehingga dapat belajar bagaiamana dalam pengolahan limbah yang telah dihasilkan setiap harinya." Ungkap salah satu warga di Tambakboyo RT 06 RW 02, Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pemanfaatan limbah seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut di kemudian hari, karena hal ini dirasa sangat berguna bagi masyarakat sebagai upaya untuk meminimalisir limbah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya.