Mohon tunggu...
Andi Maulana
Andi Maulana Mohon Tunggu... Kamus Institute / Penulis Opini dan Berita

Lulusan S1 Jurusan Ilmu Hukum Universitas Pamulang Tahun 2023. Berpengalaman dalam penyusunan dokumen hukum, pengembangan organisasi masyarakat, pendidikan, dan advokasi hukum. Memiliki semangat kolaborasi yang tinggi, kemampuan kepemimpinan yang baik serta keterampilan dalam menulis dan membuat konten berita.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hari Anak Nasional 2025, Rizki Apriwijaya Ajak Orang Tua dan Pemerintah Sinergi Wujudkan Lingkungan Ramah Anak

23 Juli 2025   11:50 Diperbarui: 23 Juli 2025   11:50 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Ketua GEMIRA Jawa Barat, Rizki Apriwijaya.

DEPOK -Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Wakil Ketua GEMIRA Jawa Barat, Rizki Apriwijaya, menyampaikan seruan penting kepada seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat komitmen dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan ramah bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia.

Menurut Rizki, peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum reflektif untuk menilai sejauh mana negara, masyarakat, dan keluarga telah hadir dalam melindungi dan mendidik anak-anak secara menyeluruh.

"Anak-anak adalah pewaris masa depan bangsa. Tugas kita bukan hanya memberi mereka pendidikan, tapi juga menjamin lingkungan yang aman, sehat secara mental, dan mendukung potensi mereka berkembang maksimal," ujar Rizki Apriwijaya dalam keterangan yang diterima, Rabu (23/07/2025).

Rizki menegaskan bahwa kolaborasi antara orang tua, sekolah, masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan, mengingat tantangan zaman yang semakin kompleks, terutama dengan maraknya paparan media digital, kekerasan berbasis rumah tangga, serta lemahnya kontrol lingkungan sosial.

"Lingkungan yang ramah anak tidak hanya bebas dari kekerasan fisik, tetapi juga harus bebas dari tekanan mental, eksploitasi digital, dan diskriminasi. Ini tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah," tambah Rizki.

Sebagai aktivis muda dan tokoh kepemudaan Jawa Barat, Rizki juga menyoroti pentingnya literasi digital dan penguatan pendidikan karakter sejak dini. Menurutnya, tantangan terbesar generasi saat ini adalah membentuk anak-anak yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara moral dan sosial.

"Jika kita ingin mewujudkan Generasi Emas 2045, maka kita harus mulai dari hari ini---dengan memastikan anak-anak tumbuh dalam pelukan nilai-nilai kebangsaan, keadilan, dan kasih sayang," tutup Rizki.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun