Mohon tunggu...
Andi Logi
Andi Logi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - SUKSES DIMASA MUDA

sukses dan bermanfaat buat orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Anak Muda dari Pelosok Nusantara

2 Maret 2018   18:02 Diperbarui: 3 Maret 2018   20:38 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andi Logi Tempat Tanggal lahir: Lampar Baru, 4 desember 1986

Karena tekanan untuk melunasi uang iuran sekolah  hari demi hari aku jalani sampailah pada hari terakhir perjanjian dengan Wakil Kepala Sekolah. sebelum berangkat, kupecahkan celengan. Ku hitung pelan-pelan uangku. Setelah dihitung terkumpul Rp.156.000. Senang, sedih, girang yang kurasakan saat itu  karena bisa membayar iuran SPP yang tertunggak karena salahku sendiri.

Dari kejadian itu aku terus memperbaiki diri dan akhirnya aku mendapatkan nilai bagus dan bisa masuk rayon SLTA N.1 Tebing Tinggi. Pada saat itu tidak sedikit teman-temanku harus membayar uang untuk membeli bangku ''istilah pada saat itu'' sedangkan aku murni karena memenuhi nilai standar penerimaan pihak sekolah.

Rasa syukur yang amat dalam karna ternyata aku bisa membanggakan orang tua. Tiga tahun menyelesaikan pendidikan SMA dengan hasil nilai sekolah rata-rata , akhirnya menutup harapan untuk mendapatkan beasiswa, dengan bermodalkan berbadan proposional aku mencoba peruntukan menjadi calon TNI, tanpa izin orang tua aku mulai mempersiapkan surat-surat kelengkapan bersama temanku panggi nama panggilannya, dengan modal nekad dan tanpa dibekali biaya sedikitpun dan selah selah Persiapan kelengkapan dokumen ada obrolan kecil diantara aku dan panggi, dan hatiku mulai bertanya ;

Andi; nggik kira-kira biaya apa saja yang akan timbul dari pencalonan TNI ini?

Panggik; dari kabar yang aku terima ada biaya yang timbul nanti , yaitu biaya administrasi dan transpotasi yang mungkin keluar kisaran 10-15 juta!

Langsung terdiam aku mendengar jawaban temenku panggik, karena walaupun aku memberitahu orang tua tetap tidak ada uang sebesar itu, orang tuaku hanya petani biasa yang hidupnya tergantung getah karet, jika hujan melanda kami tidak ada penghasilan. Dan akhirnya aku memutuskan untuk membatalkan recanaku untuk menjadi seorang prajurit tentara.

1 bulan sudah aku menjadi pengangguran setelah tamat dari pendidikan SMA, sama seperti orang seumuranku yang lain hari-hari kuhabiskan percuma dan hanya menjadi benalu orang tua, sering kali aku rebut masalah orang tua yang tidak memberiku uang jajan, memang -salahku sharusnya aku sudah tidak lagi menggantungkan nasibku  pada orang tua, aku sudah dewasa dan seharusnya aku memberikan uang kepada orang tua bukan sebaliknya meminta kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhanku, akhirnya kupuskan merantau kebatam.

Dibatam aku tinggal dengan saudara sepupuku namanya Mulyadi, bermodalkan Tamatan ijzah SMA aku melamar kerja keberbagai perusahaan, lelah,  letih capek rasanya semua badanku keliling kota batam melamar kerjaaan, semua perusahaan yang membuat lowongan aku titipkan kesecurity bahkan perusahaan yang sedang tidak membuat lowongan kerja pun aku titipkan juga lamaran kerja, hari demi hari aku lewati dikota batam yang terkenal dengan biaya hidup mahal membuatku pupus harapan karena uang yang kubawa dari kampong habis, orangtuaku hanya memberikan tiket kekota batam dan uang saku buatku hanya untuk seminggu, panic yang krasakan saat itu, menetes air mataku, begini rasanya hidup dikota tanpa orangtua yang selama ini memberiku nafkah, sekarang uuntuk makan dan kebutuhanku aku sendiri yang harus memenuhinya, apa salahku hingga tidak ada satupun perusahaan yang memberikan kesempatan memanggil atau tes wawancara kepadaku, sedihku akhirnya membawaku untuk menelpon mak, didalam telpon aku menangis dan mak pun sedih dengan kondisiku saat itu, hanya satu pintaku mak doakan anakmu semoga cepat keterima bekerja kututup telpon dan walaupun sebenarnya ingin waktu lama berbincang -- bincang dengn mak karena kangen .

Dering......dering....dering kudengar Hp saudara sepupuku bunyi, tidak lama kemudian sepupuku mendekatiku ;

 ndikk ada telpon dari HRD matahari dept.store

HRD ; dengan saudara andi logi ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun