Mohon tunggu...
Andi Harianto
Andi Harianto Mohon Tunggu... Freelancer - Kesederhanaan adalah kekuatan

Tinggal di Kota Kecil Bantaeng, 120 Kilometer, arah Selatan Kota Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Janji Lucu Pak Beye

18 Januari 2011   02:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:27 2941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_85445" align="alignleft" width="400" caption="image: metro-bidik.blogspot.com"][/caption] Sepertinya, pemerintah seolah baru merespon ketika desakan publik sudah sampai diubun-ubun. Kasus bom hijau elpiji adalah contoh keberhasilan pemerintah menanganinya, setelah publik meradang. Usaha pemerintah ini patutlah diapresiasi, karena berita ledakannya sudah tidak lagi mengegerkan tivi. Walaupun responnya memang agak lamban. Jusuf Kalla mantan Wapres SBY, menganggap ini adalah bahagian dari tanggung jawabnya. Makanya sigap dia turun tangan. Sama halnya, ketika Beliau diminta memberi keterangan di Pansus Century. Tegas dia menjawab: “Ini perampokan!

Tokoh lintas agama telah menyerukan untuk melawan kebohongan pemerintah. Terlepas apakah, tokoh agama tersebut berpolitik atau tidak, yang pasti malam kemarin (18/01/11), presiden cukup responsif dan mengundangnya ke istana untuk berdialog. pertemuan ini digelar setelah siangnya, SBY mengeluarkan 12 poin instruksi Presiden yang berkenaan dengan kasus mafia pajak Gayus Tambunan. Betapa sering Gayus ini dirapatkan presiden. Semoga ini rapat yang sakti untuk mencerabut akar mafia pajak.

Kini Wapres Boediono, diserahi tugas memantau dan mengawasi 12 instruksi presiden. Mari berprasangka positif, semoga Pak Boed yang pendiam ini bisa menyelesaikan tugasnya. Tapi sebelumnya, saya ingin berbagi kesan lucu ketika Jarwo Kuat (JK) diwawancarai Tukul Arwana di acara Bukan Empat Mata Trans TV, dua malam lalu (17/01/11).

“Pak Boediono itu pendiam, makanya SBY kerja sendiri” Kata Jarwo Kuat sambil ngakak. Jarwo yang sering memparodikan mantan wapres ini buru-buru mengklarifikasi, “Belum selesai….Pak SBY memang kerja sendiri, tetapi dibantu Pak Boediono.” Kata peniru ini, kocak saat ditanya beda JK dan Boediono. Dasar pelawak!

Popularitas SBY turun tajam ke angka 24,5% pada 15 bulan terakhir menurut metrotvnews. Salah satu sebabnya karena banyak kalangan menganggap pemerintah lambat merespon masalah.

SBY sepertinya hanya menendang bola ke menterinya ketika itu bola panas, tetapi justru reaktif ketika hal itu menyentuh pencitraan dirinya. Demostrasi ala kerbau Si Buya dan pernyataan ‘bohong’ oleh tokoh lintas agama justru ditanggap reaktif. Termasuk kemarahannya saat insiden microfon rusak.

[caption id="attachment_85440" align="alignright" width="424" caption="Image: videolik.com "]

129531501476398
129531501476398
[/caption] Marah itu tidak baik, makanya saya ingin berbagi kesan lucu dari Pak Beye yang sewaktu bocah di Pacitan, beliau di panggil Si Sus. Panggilan Pak Beye dan Si Sus ini, saya pinjam dari Mas Inu (Wisnu Nugroho) penulis best seller tetralogi sisi lain Pak Beye. Saya mencatat beberapa hal lucu dari Pak Beye dan pemerintahannya. Lucunya, tentu menurut saya yang sudah mulai jengah dengan hal yang serius. Mari kita nikmati satu persatu. Empati Bak Beye tentang sapi warga merapi telah membuatnya berjanji untuk menggantinya. Apa yang terjadi, Ratusan warga yang didominasi pria tersebut datang ke Pemerintah Kabupaten Sleman dengan menumpang 17 truk dan dua mobil bak terbuka pada bulan Desember tahun lalu (16/12). Demikian republika mengabarkannya. Satu maksudnya, adalah menagih janji pengantian ternak mereka yang mati. Pardjo, sang kordinator aksi sepertinya agak berlebihan. Menurutnya, petani tidak lagi punya kandang, tak adalagi tempat untuk memeliharanya. Pardjo meminta Pemerintah mau membeli sapi yang telah mati itu. Nah, Lho!? Mari kita tunggu kapan kira-kira Pak Beye mau merealisasikan janjinya, membeli sapi yang mati itu. Pasalnya, Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu yang menerima pendemo, hanya bisa mengharapkan warga tetap tabah dan bersabar. Sabar yah….. masih ada janji lain yang juga belum terpenuhi. Janji lain itu hadir setelah penganiayaan TKI lagi marak-maraknya. Pak Beye punmemberi usul agar TKI di bekali Handphone. di liputan6.comMigrant Care mencak-mencak. Mereka menilai usulan Presiden SBY itu tak masuk akal. Karena usul HP ini, Migran Care yang konsens akan nasib TKI ini pun berdemo, sambil membawa replika telepon seluler mainan berukuran besar (26/11/2010). Apakah ini lucu? Tergantung bagaimana kita mencernanya. Saya hanya bertanya,  majikan siapa yang membolehkan pembantunya menelepon presiden di negara asalnya, saat setelah TKI itu disetrika, dicambuk atau diperkosa. Memang sepertinya tidak masuk akal. Akal saya hanya menebak, pemerintah kehabisan ide. Ide yang menguap, biasanya memang berakhir lucu. Akhirnya, janji ini belum pula dipenuhi. Kalaupun dipenuhi, pasti kontraktor berebutan ikut tender. Tender HP belum digelar, harga cabe jadi melambung. Cabe ini membuat ‘keriting’ otak pak menteri yang megurusi pangan. Dicarilah sebabnya, ternyata cuaca ekstrim menjadi muasal produksi cabe menurun. Harganya pun semakin pedas. Oleh Presiden, beliau menghimbau agar rakyat memanfaatkan halamannya untuk menanam cabe. Sebenarnya ini usul yang baik, tetapi terkesan lucu karena sepertinya instruksi ini tepat untuk disampaikan seorang kepala desa di kampung saya. Kesan serius saya, sepertinya lagi-lagi pemerintah kehabisan akal untuk menangani masalah pangan. Cabe’ deh…. Terakhir, kampanye one day no rice yang juga pernah digemborkan pemerintah agar rakyat mendukung sehari tanpa nasi, ini ditengarai juga karena kelabakan. Daerah saya di sulsel lagi overstock beras. Dilarang makan nasi, dengan menggantinya dengan roti misalnya, serasa seperti bergaya bule. Karena itu, di postingan saya tentang ini malahan saya mengusulkan untuk mengganti nasi dengan kangkung. Alasan saya, biar kita cepat mengantuk dan tak lagi melihat kampanye sehari tanpa nasi itu di tivi. Akhirnya himbauan ini menguap begitu saja. [caption id="attachment_85449" align="alignleft" width="250" caption="image: pemilu.okezone.com"]
1295315828340486918
1295315828340486918
[/caption] Apa jadinya, ketika himbauan, instruksi dan janji itu hanya menjadi olok-olok. Sementara janji yang serius justru tidak terpenuhi. Pesimisme berlahan merebak dan pemerintah pun bisa turun pamor. Era pencitraan yang menandai perpolitikan hari ini, sepertinya akan berakhir mati. Rakyat sudah mulai bosan dengan kata manis di bibir, tetapi tak ada langkah cepat di kaki. Otakpun jadi buntu dengan banyaknya hal yang tidak masuk akal. Pencitraan yang berlebihan itu, mungkin menjadi kesan kebohongan dari beberapa kalangan. Gaya bersolek sambil menebar citra, saatnya dihentikan. Mari, kita tunggu realisasi 12 instruksi presiden itu dengan prasangka positif. Selamat mengawasi, pak Boed!. Semoga kekaleman Bapak menentramkan hiruk pikuk ini...

ooOoo

Postingan lainnya yang tidak lucu :  Kebohongan Sitemik;Kamu Ketahuan.... // Bensin Tampar Subsidi,Asing Meraup Untung //Rahasia Dibalik Perjalanan Dinas Legislator // Dengusan Jantan Kuda Prabowo // Iklan Pemerintah Tebang Terbawa Angin // Kick off; Ketika Listrik Main Bola// One Day No Rice; Fakta Menarik Bangau Sandhill //

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun