Mohon tunggu...
Juliandi
Juliandi Mohon Tunggu... Swasta -

Tetap menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mengenang Batigol tanpa Piala Dunia

12 Juni 2018   09:52 Diperbarui: 12 Juni 2018   10:31 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: bola.net

Piala dunia 2018 merupakan ajang olahraga sepak bola terbesar di dunia. Para pecinta sepak bola menunggu-nunggu kehadirannya, siap membelalakkan mata demi momen lima empat tahunan ini. 

Siap mengocek kantong pribadi untuk membeli pernak-pernik piala dunia demi meriahkan ajang besar ini, bahkan sebagian mereka yang memilki kelebihan uang rela memboyong tiket pembukaan atau penutupan di negara yang diberikan mandat digelarnya ajang ini. 

Walaupun lokasi negaranya jauh di ujung dunia tak dirisaukan, mahal tak peduli yang penting hasrat melihat pertunjukkan langsung terlaksana.

Segala negara bola terbaik di dunia berlaga dalam kompetisi ini untuk membuktikan siapa yang paling terbaik, sekaligus gengsi untuk pemain sendiri, pasalnya ini adalah kompetisi yang sangat ditunggu-tunggu pemain kelas dunia untuk menciptakan sejarah pribadi sehingga mampu dikenang oleh seluruh dunia, apalagi dinobatkan menjadi pemain terbaik piala dunia sungguh menjadi momen spesial bagi pemain kelas dunia, timnas menang piala dunia ia pun dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Ada beberapa pemain dengan kemampuan serta teknik kelas dunia yang belum mencicipi rasanya sebagai pemenang piala dunia, meskipun secara personal ia diakui sebagai pemain hebat dan terbaik dimasanya.

Sebut saja salah satunya, Gabriel Omar Batistuta dikenal dengan sebutan Batigol, sempat menjadi legenda di Fiorentina  berkat totalitasnya selama 10 tahun kepada klub bahkan sempat dibuatkan patung dirinya di kota ini.

Fiorentina menjadi tim yang kuat dan solid dengan adanya Batistuta, bagaimana tidak ketika tim ini didegradasi ke tim B, ia tetap bersama fiorentina dan berhasil masuk ke tim A lagi pada musim berikutnya.

Tidak bisa dipungkiri atmosfir klub ini berbeda ketika Batistuta hengkang ke AS Roma hingga meraih scudetto seri --A perdananya di 2000-2001, pada saat yang sama itu adalah gelar scudetto bagi AS Roma sejak 1983.

Rambutnya gondrong, punya kemampuan kiri dan kanan yang baik, larinya kencang, fisiknya mumpuni, sundulannya baik, pakar di bola-bola mati, ia terus mencetak gol terhitung selama masa karirnya di seri-A melesakkan gol sebanyak 184 gol ke kekandang lawan dan  selain itu karismatiknya membuat pemain ini banyak dicintai oleh fans-fasnya dimasa 1990 hingga 2000-an.

Belum ada pemain yang mampu mencetak hatrick dalam dua piala dunia, rekor gol 11 pertandingan beruntun yang diukir Batistuta bareng fiorentina di Serie A. Selain itu ia juga menjadi top score terbanyak di fiorentina hingga saat ini, pernah menerima FIFA World Cup Silver Shoe di 1998 dan berbagai prestasi lainnya ia terima.

Sayangnya, meskipun tampil di tiga piala dunia bersama Argentina, piala dunia tahun 1994 di AS, 1998 di Prancis, dan 2002 di Jepang. Tak pernah sekalipun menyabet gelar piala dunia bersama negaranya. Diakhir karirnya ia sempat dipinjamkan ke Inter Milan namun peformanya tidak sebaik sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun