Mohon tunggu...
Andi Bunga intang
Andi Bunga intang Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siri Na Pacce Nilai Budaya Bugis Makassar

25 Oktober 2022   20:40 Diperbarui: 25 Oktober 2022   20:45 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejarah Siri Na Pacce di Masyarakat Bugis-Makassar

 

Launching Jurnal IAIN Sultan Amai Gorontalo yang berjudul “Implikasi Filosofi Siri' Na Pacce Pada Masyarakat Adat Makassar di Kabupaten Gowa” Siri na pacce merupakan budaya yang sudah diterapkan oleh suku Makassar sejak zaman dahulu. Suku Makassar yang mendiami sebagian Sulawesi Selatan merupakan masyarakat adat yang sudah memiliki lembaga budaya sendiri, bahkan jauh sebelum lahirnya Kerajaan Gowa.

 

Sejarah siri na pacce dapat dilihat dari tulisan lontara yang merupakan warisan budaya suku Bugis-Makassar. Meski sejarah suku Makassar mulai tercatat pada masa Karaeng Tumapakrisik Kallonna, budaya siri sendiri sudah menjadi tradisi dan filosofi hidup mereka sejak dahulu kala.

 

Adapun pandangan suku Makassar tentang siri dapat kita lihat dari beberapa nasehat terkait siri. Adapun sejumlah petuah dari masyarakat suku Bugis-Makassar sebelumnya antara lain ungkapan “Siritaji nakitau” yang artinya hanya siri, sehingga kita disebut manusia.

Arti dari peribahasa ini adalah bahwa seseorang yang tidak memiliki siri’ tidak layak disebut manusia. Karena sikap orang yang tidak memiliki siri' seperti perbuatan binatang yang tidak punya malu.

 

Pepatah lainnya adalah "Punna taenamo siri'ku, manna kupannobokangki, taenamo nantanglantang". Makna dari peribahasa tersebut adalah ketika tidak ada lagi siri' saya, maka keris saya pun tidak akan masuk lebih dalam lagi.Arti dari pepatah tersebut adalah jika seseorang tidak memiliki perasaan malu, maka orang tersebut tidak memiliki kehormatan dan kekuasaan di hadapan orang lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun