Apa syarat untuk bahagia? Banyak jawaban yang akan muncul, sejauh orang melihat dan merasakan kebahagiaan. Kadang juga orang akan merasa bahagia apabila mencapai atau meraih sesuatu. Baik itu berupa pencapaian materi maupun pencapaian jabatan dan sesuatu yang dianggap memberikan kesenangan. Apa itu artinya bahagia sangat personal?
Kalau bahagia ukurannya dengan pencapaian materi, maka orang akan menganggap memiliki rumah, motor dan mobil serta peralatan canggih. Membuat suasana jiwanya menjadi senang, namun terdapat juga kondisi yang lain. Membuat seseorang menjadi bahagia seperti memiliki prestasi akademik, juara catur, juara domino dan berbagai pencapaian lainnya.
Bisa dikatakan bahagia itu sangat beragam, tergantung dari sudut mana penilaian itu dilakukan. Orang bahagia pun tidak mampu diukur sejauh mana tingkat kebahagiaannya. Tapi, toh kita bisa melihat dari ekspresi dan perilaku yang ditimbulkannya. Misalnya, orang berhasil juara perlombaan akan tampak sumringah melebihi yang biasanya. Perilaku orang-orang yang bahagia itulah yang menjadi petanda. Kendati pun demikian, kita masih perlu mengenali dan mempelajari lebih mendalam mengenai kebahagiaan itu.
Kita jangan terjebak bahwa orang bahagia itu pasti terlihat dari ekspresi dan perilaku. Memang itu petanda yang paling mudah dalam mengenalinya, namun itu bukan satu-satunya rujukan. Karena, terkadang kita mendapati orang bahagia, bukan dengan mencapai dan menggapai sesuatu. Artinya, pencapain materi dan jabatan, bukan itu semata. Sebab, ada orang yang tidak terlalu dalam pencapaian materi, namun mampu bahagia. Bisa jadi, bahagia itu sikap kita terhadap sesuatu dan dalam menghadapi kondisi tertentu.
Bagaimana orang yang terjerat pinjaman online masih mampu mengendalikan diri? Atau dalam kondisi yang serba tidak menentu, namun masih mampu mengambil tindakan-tindakan positif. Orang-orang yang berada dalam kondisi terjangkit penyakit, namun masih mampu menunjukkan sikap ramah. Tentu itu tidak mudah, namun ada orang-orang yang mampu bersikap dan menunjukkan perilaku yang tenang. Karena itu, bahagia membutuhkan upaya, lebih dari sekedar menerima kondisi. Justru orang-orang bahagia telah melewati berbagai kondisi, baik terpuruk maupun dalam lingkaran penderitaan.
Untuk mencapai hidup yang bahagia memang membutuhkan proses yang berliku dan tidak mudah. Walau berada dalam kondisi yang tidak pasti, namun jiwa senantiasa memastikan diri agar bersedia menerima segala keadaan dan kenyataan. Jadi, tidak heran apabila ada orang yang bahagia, justru setelah melewati berbagai kondisi kehidupan. Apalagi kita sebagai orang biasa, yang hidup dari kebiasaan yang serba sederhana. Tentu pengalaman akan kenyataan hidup, yang harus diawali dengan kerja keras, telah melekat dalam keseharian.
Mungkin bahagia itu sederhana, hanya pengalaman kita sebagai orang biasa. Tapi, bukan berarti bahagia dengan pencapaian meteri atau jabatan, menjadi sesuatu yang tidak boleh. Karena, bahagia itu menjadi pengalaman personal. Jadi, setiap orang memiliki daya dan upaya dalam mewujudkan kebahagiaannya.
Salam dari warga
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI