Mohon tunggu...
ANDHINI SHAFAIRA PUTRI RIFANTI
ANDHINI SHAFAIRA PUTRI RIFANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang dengan Prodi Sosiologi

Saya dengan keseharian memiliki hobi menari

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mahasiswa FBD 04 Membuat poster tentang " Pesona tersembunyi di Malang yang wajib dikunjungi, Telaga Madiredo Pujon "

2 Agustus 2025   22:00 Diperbarui: 2 Agustus 2025   21:07 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Wisata Telaga Madiredo

Apabila sedang jenuh dengan rutinitas kota dan pengen nyari tempat yang benar-benar bikin hati tenang, Telaga Madiredo di Pujon bisa jadi jawaban yang tepat. Terletak di Dusun Lebo, Desa Madiredo, kawasan ini menjadi tempat favorit wisatawan yang mencari ketenangan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan (Radar Malang, 2025). Berbeda dengan destinasi wisata lain yang sudah ramai dan komersil, Telaga Madiredo masih mempertahankan keaslian alamnya karena dikelola langsung oleh anak-anak muda desa setempat. Telaga Madiredo merupakan sumber mata air yang masih asri yang kemudian dikelola bersama pemuda setempat agar lebih tertata rapi tanpa merusak ekosistem di sekitarnya (IDN Times, 2023). Hal yang membuat spesial dari tempat ini adalah lokasinya yang bebas macet dan mudah diakses, jadi cocok banget buat kamu yang mau liburan santai tanpa harus pusing soal kemacetan jalan.

Daya tarik utama dari Telaga Madiredo bukan cuma soal pemandangan alam yang indah, tapi juga pengalaman yang ditawarkan untuk pengunjung dari berbagai kalangan. Telaga ini terletak di ketinggian 1.200 mdpl dengan lanskap gugus pegunungan dan juga sawah berundak yang bisa dibilang nyaris seperti dilihat di Bali (Tugu Malang, 2024). Bayangin aja, kamu bisa berendam di air jernih yang langsung dari sumber mata air pegunungan sambil menikmati pemandangan sawah berundak yang mengingatkan pada Jatiluwih di Bali. Seperti di surga, Telaga Madiredo menyediakan air jernih yang segar langsung dari sumbernya. Aliran air tersebut bisa digunakan oleh pengunjung untuk berenang, terutama anak-anak (Ketik.co.id, 2023). Konsep agrowisata yang ada di sini membuat pengunjung nggak cuma bisa menikmati keindahan telaga, tapi juga belajar tentang pertanian dan kehidupan pedesaan yang masih autentik. Makanya, tempat ini sangat cocok buat wisata keluarga yang mau memberikan pengalaman edukatif sekaligus rekreasi yang menyenangkan.

Gambar 2. Poster Informasi Wisata Telaga Madiredo Pujon
Gambar 2. Poster Informasi Wisata Telaga Madiredo Pujon

Poster informasi wisata Telaga Madiredo Pujon kayak yang ada di atas ini jadi penting banget buat wisata Telaga Madiredo. Banyak orang mungkin nggak nyadar kalau poster itu bukan cuma hiasan doang, tapi beneran berfungsi sebagai media informasi untuk para pengunjung. Dengan adanya poster tersebut, para wisatawan yang datang atau pendatang baru bisa dengan mudah mengetahui informasi lengkap tentang wisata Telaga Madiredo, mulai dari sejarahnya yang penuh legenda sampai informasi praktis seperti jam operasional, fasilitas yang tersedia, dan harga tiket masuk. Poster ini jadi semacam pemandu wisata dalam bentuk visual yang bisa dipahami dalam sekali pandang, jadi wisatawan nggak perlu bingung lagi mau ngapain di sana atau gimana cara menikmati tempat wisata ini dengan maksimal.

Sejarah Telaga Madiredo, ceritanya benar-benar unik dan penuh dengan nilai budaya lokal yang masih kental sampai sekarang. Dalam kisah yang diceritakan secara turun temurun dan diyakini warga setempat, munculnya telaga di Dusun Lebo, Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang itu bermula dari sebuah kisah pewayangan dengan lakon Cupu Manik Astogino (Detik jatim, 2023). Konon, Anoman atau Si Kethek Putih pernah mandi di telaga ini. Bahkan, tersedia batu yang banyak menyebutnya sebagai area petilasan dari Anoman di dalam telaga (Liburanyuk, 2021). Cerita rakyat ini bukan cuma dongeng biasa, tapi dipercaya sama masyarakat setempat dan jadi daya tarik tersendiri buat wisatawan yang tertarik dengan aspek spiritual dan budaya Jawa. Potensi telaga ini bermula dari banyaknya tamu dan pengunjung yang mempercayai adanya tuah atau kekuatan spiritual pada air telaga yang merupakan sumber air warga satu desa tersebut (Tugu Malang, 2024). Makanya, tidak heran jika banyak orang yang datang ke sini bukan cuma buat wisata biasa, tapi juga buat mencari ketenangan batin dan merasakan aura mistis yang katanya masih terasa di sekitar telaga.

Perjalanan Telaga Madiredo dari sekadar sumber mata air desa biasa sampai jadi destinasi wisata yang terkenal. Sebelum dibangun sebagai tempat wisata, Telaga Madiredo dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk sekadar bermain dan berenang. Sedangkan, aliran airnya dimanfaatkan oleh petani untuk mengairi sawah (Ketik.co.id, 2023). Pada awalnya telaga ini memang sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat desa, tapi belum ada yang kepikiran buat dijadikan tempat wisata. Telaga Madiredo dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Madiredo (Ketik.co.id, 2023), yang artinya pengelolaan wisata ini bener-bener dari, oleh, dan untuk masyarakat setempat. Keputusan buat mengembangkan telaga ini jadi destinasi wisata bukan cuma asal-asalan, tapi karena melihat potensi yang besar baik dari segi keindahan alam maupun nilai budaya yang melekat di dalamnya.

Gambar 3. Penyerahan karya 
Gambar 3. Penyerahan karya 
Perkembangan Telaga Madiredo sebagai destinasi wisata ternyata nggak main-main, sampai mendapat pengakuan dari tingkat nasional. Karena pesona keindahannya ini, Desa Wisata Telaga Madiredo Pujon masuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI tahun 2024 (Times Surabaya, 2024). Pencapaian ini bukan hal yang sepele, karena artinya Telaga Madiredo udah diakui secara resmi sama pemerintah pusat sebagai salah satu desa wisata terbaik di Indonesia. Prestasi ini juga menunjukkan bahwa pengelolaan wisata di sini sudah sesuai dengan standar nasional, mulai dari aspek pelayanan, fasilitas, sampai upaya pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Salah satu keunggulannya ialah menjadi pusat budidaya apel terbesar di Malang Raya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun